PHRI Sleman dan Dinkes Sleman Gelar Certified Housekeeping

0
76

KABAREWISATA.COM – Saat ini kebersihan dan sanitasi menjadi prioritas utama dalam tata graha hotel maupun restoran.

Berkaitan dengan hal tersebut Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan BPD IHKA (Indonesia Housekeepers Association) pada 23-24 Februari 2023 di Hotel UNY Yogyakarta akan mengadakan Housekeeping Training bagi anggota dan nonanggota PHRI Sleman

Khususnya dalam pelatihan hygiene sanitasi pengelolaan pangan bagi penjamah makanan di hotel dan restoran Batch #3 dan pelatihan housekeeping-cleaning service Batch #1.

“Hal itu untuk memaksimalkan, mengefektifkan dan mengefisiensikan tatagraha atau housekeeping di perusahaan,” terang Joko Paromo selaku Ketua BPC PHRI Kabupaten Sleman, Sabtu (11/2/2023).

Pelatihan housekeepers ini diselenggarakan untuk memenuhi persyaratan perijinan sertifkasi laik sehat bagi seluruh anggota dengan usaha bidang penyediaan akomodasi, hotel bintang, hotel melati, pondok wisata dan penyediaan akomodasi jangka pendek lainnya. 

Sedangkan pelatihan hygine sanitasi pengelolaan pangan bagi penjamah makanan untuk memenuhi persyaratan perijinan sertifkasi laik sehat diselenggarakan bagi seluruh anggota baik di bidang rumah makan, restoran dan penyediaan akomodasi, hotel bintang, hotel melati, pondok wisata dan penyediaan akomodasi jangka pendek lainnya.

Salah satu teknik yang dapat diterapkan guna menciptakan budaya kerja yang baik yaitu konsep 5S: Seiri (ringkas), Seiton (rapi), Seiso (resik), Seikutse (rawat) dan Shitsuke (rajin).

“Itu merupakan konsep pengorganisasian lingkungan tempat kerja menjadi tertata rapi, terstruktur dan tervisualisasi,” ungkap Joko.

Housekeeping Training ini dirancang untuk shop floor staff, seperti operator, line leaders, pengawas serta teknisi ataupun staff management.

Peserta Housekeeping Training akan dibekali dengan pengetahuan, ketrampilan yang diperlukan dalam mengimplementasikan konsep 5S.

‌Menurut Joko, mungkinkah kepuasan tamu terjadi hanya dengan menyediakan available room saja? “Makanya dalam housekeeping training itu akan disampaikan strategi dan sistem kerja yang mampu memastikan kamar bersih, nyaman dan terawat,” kata Joko Paromo.

‌Selain itu, apa idealnya tata graha, keselamatan dan keamanan tamu maupun cara menghandle lost and found?

‌Tidak kalah menariknya, biaya laundry linen di hotel atau restauran dalam sebulan? “Berapa kali linen dapat dipakai idealnya dan budget yang disiapkan berapa untuk cleaning goods?” kata Joko.

Seperti disampaikan Joko, saat ini pemerintah mewajibkan dengan mensyaratkan industri pariwisata memiliki standar laik sehat dengan seluruh perusahaan untuk mensertifikasi SDM dan untuk Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). (prm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here