Bupati Gunungkidul Launching Kampung Edukasi Aloevera AloeLand

0
83
Bupati Gunungkidul saat menandatangani prasasti Launching Kampung Edukasi Aloevera "AloeLand" Wisata Nyenengke, Bali Nggowo Ilmu di Jeruk Legi, Katongan, Nglipar - (ist)

KABAREWISATA.COM – Kegiatan Launching Kampung Edukasi Aloevera “AloeLand” Wisata Nyenengke, Bali Nggowo Ilmu berlokasi di Jeruk Legi, Katongan, Nglipar, Gunungkidul DIY Kamis (10/8/2023).

Lurah Katongan, Jumawan menyampaikan, desa mandiri akan ditopang melalui kampung edukasi aloevera sebagai paket wisata bersama berbagai dusun yang ada, dengan penghasilan lebah madu lanceng dan berbagai olahan makanan melalui UKMnya.

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa (DD) Yogyakarta, Muhammad Zahron mengulas kembali kisah perjalanan 5 tahun lalu sekitar 2018 saat memulai mimpi bersama melalui sedikit bibit aloevera yang diberikan ke beberapa KWT lambat laun berkembang dengan inovasi inovasi wilayah melalui Alan sebagai penggerak di wilayah.

“Berbagai produk yang dihasilkan dan bisa diterima masyarakat makin hari makin berkembang. Pengembangan program menuju desa wisata memunculkan kampung edukasi aloevera dengan bantuan infrastruktur fasilitas melalui DD dan BMT Dana Insani, dan pemerintah menjadi harapan bersama untuk kemajuan wilayah Gunungkidul,” jelasnya.

Sementara, Bupati Gunungkidul Sunaryanta dan sekaligus meresmikan launching kampung edukasi aloevera dan menandatangani prasasti.

“Keaktifan semua desa melalui peran serta masyarakat sangat menunjang kemajuan wilayahnya. Kemajuan pertumbuhan ekonomi Gunungkidul semua berjalan dengan baik menjadi bagian ekonomi besar dari peran besar masyarakat,” ujar Bupati.

Bupati menyampaikan, kelompok tani yang besar di Gunungkidul menjadi tumpuan yang sangat potensial. “Petani millenial terus digenjot untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi supaya bisa menguasai wilayahnya sendiri agar tidak dikuasai warga pendatang yang melihat besarnya potensi yang ada,” ungkap Sunaryanta.

Kasus stunting dan perceraian terus mengalami tren penurunan meski masih ada, pernikahan dini masih menjadi problem dimasyarakat, mendorong dinas pendidikan dan aparat lapangan untuk terus mendorong anak memiliki cita cita tinggi melalui sekolah agar tidak terjadi lagi pernikahan dini. Maraknya berita hoax melalui medsos juga masih menjadi persoalan konflik sosial di masyarakat.

“Usia produktif saat ini yang dimiliki menjadi modal besar ke depan bagi Gunungkidul. Ekonomi, sosial dan ekologi (lingkungan) menjadi kunci yang harus terus dipegang dan ditingkatkan guna kemajuan ekonomi yang makin baik ke depannya, Gunungkidul akan menjadi rolemodel bagi generasi generasi penerus,” tutup Sunaryanta.

Puncak acara ditandai secara simbolis penyerahan cek dana program dari DD dan BDI kepada Alan Efendhi Nuryanto (penggerak petani dan wilayah) didampingi Pincab DD Gunungkidul bersama Manajer Umum KSPPS BDI serta disaksikan Bupati Gunungkidul.

Unsur unsur yang hadir di agenda launching kampung edukasi Aloevera “AloeLand” Wisata Nyenengke, Bali Nggowo Ilmu: Dompet Dhuafa, BDI, YKPN, Bupati Gunungkidul, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Dinas Pariwisata, Dinas Perindustian Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Koramil, Polsek, dan Warga. (khs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here