Telkom Komitmen Bangun Masa Depan Digital yang Berkembang di Kawasan ASEAN

0
8

Direktur Enterprise and Business Service Telkom, FM Venusiana, (paling kanan) memaparkan terkait showcase konektivitas digital serta infrastruktur berkelanjutan dan ramah lingkungan TelkomGroup kepada Menteri BUMN RI Erick Thohir (tengah) dan para delegasi ASEAN Indo-Pacific Forum di Jakarta. (Foto Istimewa)

 

KABAREWISATA.COM – Mendukung ASEAN sebagai Epicentrum of Growth, Telkom menunjukkan fokusnya dalam memperkuat konektivitas Indonesia dengan mempercepat pengembangan Data Center, Layanan Digital dan inklusivitas UKM.

Memperkuat digitalisasi dan inklusivitas di Indonesia akan tetap menjadi fokus Telkom Indonesia sebagai perusahaan telekomunikasi digital terkemuka.

Hal ini merupakan bagian dari dukungan untuk Indonesia sebagai bagian dari ASEAN, Epicentrum of Growth, di mana Indonesia memiliki lebih dari 270 juta pengguna internet di tahun 2023 dengan pertumbuhan ekonomi digital yang diproyeksikan akan mencapai USD 130 Miliar pada tahun 2025.

Oleh karena itu, untuk membangun konektivitas yang kuat dan handal, TelkomGroup berfokus pada tiga domain digital: Digital Connectivity, Digital Platform dan Digital Service.

Pada ASEAN Indo-Pacific Forum, flagship event dari KTT ASEAN ke-43 di Jakarta, yang mendorong terciptanya dialog dan kolaborasi yang inklusif antarpublik, sektor swasta dan pelaku bisnis di ASEAN dan Kawasan Indo-Pasifik.

Telkom bertujuan untuk menunjukkan upaya berkelanjutan yang strategis dalam membangun digitalisasi Indonesia dengan secara aktif menjalankan inisiatif inklusi digital dan memperluas cakupan konektivitas digital, melalui strategi transformasi, Five Bold Moves.

Pada opening ceremony AIPF, Presiden Indonesia, Joko Widodo, menyatakan, di tengah melemahnya perekonomian dunia perekonomian ASEAN terbukti tangguh dan terus tumbuh melampaui pertumbuhan ekonomi dunia dengan jumlah penduduk mencapai 680 juta jiwa.

ASEAN juga merupakan pasar potensial dengan peluang investasi yang menjanjikan. Namun kawasan ASEAN juga tidak luput dari tantangan global. Oleh karena itu, adanya ASEAN Indo-Pacific Forum bertujuan untuk mengubah persaingan menjadi kerjasama dan membangun habit kerjasama yang saling menguntungkan tanpa meninggalkan siapapun.

AIPF memiliki tiga agenda: Green Infrastructure and Resilient Supply Chain, Sustainable and Innovative Financing, dan Digital Transformation and Creative Economy.

Pada tahun 2030, ekonomi digital di kawasan ASEAN diperkirakan akan tumbuh hingga USD 1 trilliun. Oleh karena itu, adopsi dan inovasi digital harus diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UKM.

Presiden Joko Widodo juga mengapresiasi terciptanya 93 proyek kerjasama senilai USD 38,2 miliar dan 73 proyek potensial senilai USD 17,8 miliar antara negara-negara ASEAN dengan mitra ASEAN.

Hal ini mencerminkan komitmen untuk membangun Indo-Pasifik yang damai, stabil dan sejahtera.

Senada dengan hal tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, mengatakan, ASEAN Indo Pacific Forum berfungsi sebagai platform untuk memungkinkan dialog inklusif dan kolaborasi strategi untuk mendukung ASEAN sebagai Epicentrum of Growth.

Ia menambahkan, untuk menghadapi tantangan global, masyarakat, sektor swasta dan pelaku usaha, harus membentuk aliansi dan kolaborasi strategis untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, berkelanjutan dan terhubung.

Dalam forum AIPF ini diadakan diskusi panel, showcase dan business match yang diharapkan dapat menginspirasi kemitraan dan kolaborasi baru yang berkelanjutan untuk memperkuat perekonomian.

Saat pameran showcase di hadapan Presiden Indonesia, Joko Widodo, seluruh pemimpin ASEAN dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Erick Thohir, Direktur Enterprise and Business Service Telkom Indonesia, FM Venusiana, mengatakan, konektivitas TelkomGroup telah mencakup lebih dari 98 persen penduduk Indonesia dan telah memperluas digitalisasi bahkan ke wilayah paling terpencil di negara ini.

Untuk merespon pesatnya pertumbuhan permintaan digital dan data center, Telkom melalui anak perusahaannya NeutraDC, fokus pada penerapan infrastruktur berkelanjutan dan ramah lingkungan melalui kemitraan strategis dan berkomitmen untuk memperluas pasar data center Indonesia ke pemain global dan regional.

Ia juga menambahkan, data center telah bekerja sama dengan Singtel dalam membangun investasi USD 581 juta pada Hyperscale Data Center di Batam.

Telkom memiliki 30 fasilitas data center (25 domestik dan 5 luar negeri) yang tersebar di 4 negara: Indonesia, Singapura, Hong Kong dan Timor Leste dengan klasifikasi Tier 3 dan Tier 4.

Perusahaan ini menyediakan produk dan solusi, seperti shared colocation, dedicated colocation, cross-connect, smart hand, dan DC interconnect.

Untuk Layanan Digital, Telkom — melalui Digico — akan menjadi akselerator digitalisasi perusahaan dengan menyediakan produk-produk prioritas untuk mendukung kemajuan digitalisasi Telkom.

Telkom juga mendirikan Indibiz sebagai platform untuk meningkatkan keterampilan dan berkolaborasi dalam ekosistem untuk meningkatkan kapabilitas UMKM dan inklusivitas digital Indonesia.

Dengan potensi ekonomi digital Indonesia yang tumbuh hingga Rp 4.531 Triliun pada tahun 2030, Telkom memberikan layanan terbaik dalam konektivitas digital, platform digital dan layanan digital bagi pelanggan.

Seluruh upaya berkelanjutan ini merupakan bagian dari misi Telkom untuk mendigitalkan Indonesia dan membangun masa depan digital yang berkembang di kawasan ASEAN. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here