Menyatukan Langkah Melanjutkan Pembangunan di Kalurahan Condongcatur

0
69

KABAREWISATA.COM – Peringatan Hari Jadi ke-76 Kalurahan Condongcatur menjadi momen strategis bagi jajaran aparatur kalurahan dan masyarakat Condongcatur untuk merefleksi dan mengevaluasi berbagai capaian yang telah diraih.

Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman, Dra Hj Kustini Sri Purnomo, dalam Upacara Bregada peringatan Hadeging Kalurahan Condongcatur Kaping 76 Tahun 2022 di halaman Kalurahan Condongcatur, Senin (26/12/2022) sore.

Peserta upacara bregada adalah Bregada Hadi Manggala Kring Gorongan (Padukuhan Gempol, Dero, Ngringin dan Dabag), Bregada Paksi Jayeng Katon Kring Manukan (Padukuhan Tiyasan, Manukan, Pondok dan Sanggrahan), Bregada Sastra Dihardjan Kring Gejayan (Padukuhan Gejayan, Kaliwaru, Soropadan dan Pringwulung), Bregada Kromo Yudha Kring Kentungan (Padukuhan Kentungan, Kayen, Pikgondang, Joho dan Gandok).

Meski diiringi hujan, pasukan bregada dari 4 kring kalurahan lama itu tetap semangat mengikuti upacara hingga selesai.

Momentum ini, kata Kustini, juga sebagai wahana dalam merevitalisasi semangat dan motivasi bagi jajaran Kalurahan Condongcatur. “Untuk terus menyatukan langkah dalam melanjutkan pembangunan di Kalurahan Condongcatur,” kata Kustini.

Bupati Sleman berharap, Kalurahan Condongcatur dengan keheterogenan masyarakatnya dapat menjaga stabilitas keamanan masyarakat. “Termasuk dapat memberikan ruang bertumbuh bagi masyarakat dalam pemanfaatan potensi wilayah,” kata Kustini.

Kustini meyakini, melalui pelibatan masyarakat dalam berbagai sektor potensial wilayah, Condongcatur akan semakin tumbuh dan berkembang. “Sekaligus akan memunculkan sikap rasa saling memiliki di antara warga masyarakat,” kata Kustini.

Pemerintah Kalurahan Condongcatur berdiri pada 26 Desember 1946 berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5/1948. Sebelumnya, Condongcatur terbagi menjadi 4 kalurahan: Manukan, Gorongan, Gejayan dan Kentungan.

Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, SIP, MIP, mengatakan, dalam satu tahun terakhir ini, Condongcatur mengalami banyak peristiwa penting. “Ada suka dan duka di dalamnya,” kata Reno.

Menurut Reno, Condongcatur baru saja kehilangan pamong-pamong terbaiknya: Carik dan Danarta. “Namun, Condongcatur tetap tangguh dalam menghadapi segala cobaan dan terus tumbuh tunas-tunas generasi baru untuk Condongcatur yang lebih baik ke depannya,” papar Reno.

Sebagai motivasi bagi masyarakat Condongcatur, di tingkat RW diberi bantuan Rp 40 juta per tahun. “Hal itu untuk pemerataan pembangunan di wilayah Condongcatur berbasis tingkat RW,” terang Reno.

Dijelaskan Reno, Condongcatur terus berupaya melakukan pembangunan di padukuhan. “Saat ini hampir semua padukuhan telah memiliki balai pertemuan untuk kegiatan masyarakat,” kata Reno.

Sesuai tuntutan dan kebutuhan zaman, pada Januari 2023 akan dibangun pendopo Kalurahan Condongcatur. “Hal itu untuk kegiatan kalurahan dan masyarakat ke depannya,” tandas Reno.

Setelah Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memotong tumpeng dan diserahkan kepada Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji, masyarakat memperebutkan 4 gunungan berisi aneka hasil bumi: sayuran dan buah-buahan. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here