KABAREWISATA.COM – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengajak warga untuk memanfaatkan sampah organik dengan menggunakan losida.
Hal tersebut dilakukan untuk menangani sampah dapur di Padukuhan Daleman, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penggunaan losida itu dilakukan oleh 9 orang mahasiswa KKN UAD Reguler 101 Unit XII D.2 pada 27 Februari 2023 lalu, didampingi Indah Shofiyah, SE, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
“Kami mengajak warga untuk peduli terhadap lingkungan di Padukuhan Daleman dengan memanfaatkan sampah melalui losida (lodong sampah dapur),” terang Hafizh Nauval Eka Rahmatullah selaku Ketua KKN Unit XII D.2.
Mengingat permasalahan sampah yang belum terselesaikan di DIY. Bahkan, TPA Piyungan yang berada di Kabupaten Bantul sudah mencapai ambang batas untuk menerima sampah dari wilayah Bantul.
Melalui kegiataan tersebut diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan sampah sebaik mungkin dengan mereduksi penumpukan sampah di TPA Piyungan.
Saat ini TPA Piyungan sudah tidak bisa menampung sampah lagi dari wilayah Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta.
“Harapan kami, penumpukan di pembuangan akhir bisa berkurang supaya tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar,” kata Salsabila Aulya, Selasa (7/3/2023).
Losida, kata Salsabila Aulya, berfungsi sebagai media dalam proses pembuatan pupuk organik yang berasal dari sisa dapur yang dihasilkan oleh warga setiap hari. “Seperti sisa nasi, sisa sayur, dan sisa buah,” kata Salsabila.
Pembuatan losida menggunakan paralon dengan diameter 3 inci dan tinggi 120 cm. Bagian bawah paralon dilubangi sepanjang 40 cm yang berguna untuk penyebaran pupuk organik yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah.
Cara menggunakan losida, yaitu dengan menanam losida ke dalam tanah setinggi lubang yang telah dibuat. Kemudian, masukkan sampah dapur dan sampah organik. Terakhir, tutup bagian atas paralon.
Melalui kegiatan mahasiswa KKN UAD Reguler 101 Unit XII D.2 di Dusun Daleman Diharapkan dapat menyadarkan warga bahwa sampah merupakan tanggung jawab bersama.
Selain itu, diharapkan masyarakat bisa merasakan manfaat sekaligus wawasan baru. “Sebab, hal yang dianggap kecil dapat membawa perubahan besar bagi umat manusia,” ungkap Salsabila, didampingi Enggar Indri Astuti, mahasiswi KKN UAD. (Fan)