KABAREWISATA.COM – Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram — Perkumpulan Lions Indonesia Multi Distrik 307 Distrik B2 — merayakan HUT-nya ke-31 pada Kamis (28/12/2023) di Pasar Prawirotaman Yogyakarta.
Hadir Pj Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo, Veronica Ambar Ismuwardani, SIP (Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta), President LCY Puspita Mataram Jani Sulistyo, KW Fitriana, KD Dwi Haroyah, PO Lion Lia Mustafa.
“Kegiatan ini benar-benar riil bakti sosial dalam membantu dan berbagi kepada masyarakat pedagang,” kata Jani Sulistyo, ST, President LCY Puspita Mataram yang nyelelek dan tidak pernah serius itu.
Menurutnya, dari kegiatan tersebut diharapkan akan tercapai kebahagiaan, kesehatan dan kebersamaan dalam membangun kawasan pasar Prawirotaman. “Itu adalah salah satu kawasan pasar yang begitu penting di Yogyakarta,” kata Jani Sulistyo.
Pada kesempatan tersebut dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan bakti sosial dan memberikan bantuan kepada pedagang pasar Prawirotaman.
Pemberian bantuan paket sembako bagi peserta penyuluhan, bagi-bagi kacamata gratis dan pemeriksaan mata akut, pemeriksaan gula darah, pemberian bantuan kepada anak penderita kanker Rumah Singgah Buah Hati Kanker Anak dan penanaman atau penghijauan di Pasar Prawirotaman.
Tak kalah menariknya ada program belanja gratis senilai Rp 50-100 ribu yang harus dibelikan makanan sehat diikuti 60 ibu-ibu.
Disampaikan Project Officer Lion Lia Mustafa, pasar merupakan salah satu tempat terjadinya jual-beli barang maupun jasa. “Selain itu di dalam pasar terjadi hubungan sosial antara pedagang dan pembeli,” katanya.
Menurut Lia, pasar bukan sekadar tempat jual-beli. “Tapi juga menjadi tempat berkomunikasi antarkomunitas,” paparnya.
Pj Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo, berterimakasih kepada Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram karena di usianya yang menginjak 31 tahun membantu pemerintah.
“Khususnya dalam bidang kemanusiaan dan bakti sosial yang nyata,” kata Singgih Raharjo sambil berkelakar meski anggota Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram ada yang kolonial, tapi semangatnya tetap milenial. (Fan)