KABAREWISATA.COM – Pemerintah Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman – melalui Bagian Ulu-Ulu – terus melakukan pembinaan dan men-support segala bentuk kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT).
Saat ini di 18 padukuhan se-Condongcatur sudah lengkap mempunyai KWT dengan berbagai kegiatannya, yang merupakan salah satu kelembagaan petani dengan anggotanya kaum wanita.
Mereka berkecimpung dalam kegiatan pertanian maupun mengolah hasil-hasil pertanian untuk menumbuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam bidang pertanian sebagai pemenuhan kebutuhan atau salah satu bentuk ketahanan pangan.
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman mengadakan Lomba Tanam Timun Baby II Tahun 2024 Piala Bupati Sleman sejak 18 November 2023 sampai 19 Maret 2024 diikuti 153 KWT dari 17 Kapanewon se-Kabupaten Sleman. Hadiah diserahkan Bupati Sleman, Kustini, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (28/3/2024).
Kali ini Kelompok Wanita Tani (KWT) Teratai Mekar Condongcatur berhasil meraih Juara 1, disusul Juara 2 KWT Sekar Dadi Jagalan Margodadi Seyegan, Juara 3 KWT Makmur Sejahtera Depok Ambarketawang Gamping, Juara 4 KWT Ngudi Mulyo Bandan Sendangsari Minggir, Juara 5 KWT Berkarya Jetis Sumberarum Moyudan dan Juara 6 KWT Sekar Sari Rajek Wetan Tirtoadi Mlati.
Sedangkan juara kategori tertentu yaitu KWT Sekar Arum, Malangan, Sumberagung, Moyudan, untuk kategori Pengendalian OPT.
Masing masing juara mendapatkan trofi, sertifikat dan uang pembinaan Rp 7 juta (Juara 1), Juara 2 Rp 6 juta, Juara 3 Rp 5 juta, Juara 4 Rp 4 Juta, Juara 5 Rp 3 juta dan Juara 6 Rp 1,5 juta.
Ida Halimah selalu Ketua KWT Teratai Mekar Padukuhan Dabag, Condongcatur, sangat bangga atas prestasi yang diperoleh KWT-nya.
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, SIP, MIP, bangga dan mengucapkan terimakasih atas capaian KWT Teratai Mekar, salah satu KWT yang ada di Condongcatur.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyampaikan selamat dan apresiasinya kepada pemenang. “Penyelenggaraan lomba tanam timun baby ini merupakan salah satu upaya Pemkab Sleman dalam meningkatkan produksi sayuran Kabupaten Sleman di kala off season,” kata Kustini.
Terlihat dari lomba hasil tanam timun baby yang dilakukan KWT di Sleman telah sesuai kebutuhan pasar. “Baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” ungkap Kustini.
Bupati Sleman berharap prestasi yang telah diraih para pemenang dapat menjadi motivasi bagi KWT lain untuk lebih optimal dalam membudidayakan timun baby di Kabupaten Sleman.
Plt. Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, menyampaikan, lomba tanam timun baby kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. “Kali ini selain timun baby, gambas dan jipang juga menajadi komoditas yang ditanam dan dinilai,” kata Suparmono.
Penilaian dilakukan tim juri terdiri dari petugas Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman dan praktisi ahli budidaya hortikultura. Kriteria penilaian lomba meliputi performa tanaman, produktivitas, komitmen dan estetika serta administrasi.
Luas lahan yang dilombakan sebesar 47.729 meter persegi. Sampai akhir masa panen, produksi sayuran di lahan lomba telah mencapai 113.007,2 kg dengan rincian komoditas timun baby sebanyak 109.232,8 kg, gambas 3774,4 kg dan jipang 12 kg.
Meski tanam saat off season, rata-rata peserta lomba KWT bisa panen timun baby sebanyak 27 kali dan angka panen terbanyak adalah 45 kali.
Dalam prosesnya para peserta lomba menghadapi berbagai tantangan seperti iklim esktrem, curah hujan dan intensitas serangan OPT yang sangat tinggi. Selain juga harga pasar yang anjlog dan menjadi satu masalah yang harus dihadapi para peserta.
Lomba ini memberi kontribusi pada peningkatan pendapatan petani dengan hasil rekapitulasi penjualan sayuran KWT peserta lomba mencapai Rp. 396.447.636,-. (Fan)