KABAREWISATA.COM – Tebing Breksi merupakan salah satu destinasi wisata bekas tambang yang terletak di Padukuhan Groyokan, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Awalnya, Tebing Breksi merupakan area tambang batuan kapur, yang menjadi sumber penghidupan warga di sekitarnya. “Batuan kapur yang ada di Tebing Breksi pada mulanya merupakan abu yang dilontarkan Gunung Api Nglanggeran saat terjadi erupsi berpuluh-puluh tahun yang lalu,” terang Bu Marsih sang pemilik Warung “Bu Asih”.
Berkubik-kubik abu tersebut mengendap menjadi lumpur dan mengeras menjadi batuan. Cuaca dan waktulah yang menjadikan abu hasil erupsi menjadi batuan kapur besar di Desa Sambirejo. “Hingga akhirnya mengusik seorang pemuda pengangguran yang dulu berprofesi sebagai sopir truk di Merapi. Iseng-iseng pemuda itu foto Breksi dan ditayangkan di media sosial,” terang Bu Marsih lagi.
Terlihat di Tebing Breksi itu ditemukan jenis batuan tufan yang langka. Sehingga penambangan harus dihentikan dan pada tahun 2015 Tebing Breksi ditetapkan sebagai salah satu Geoheritage Yogyakarta.
Sang pemuda itu lantas ijin RT, RW, Karang Taruna dan Desa Sambirejo serta Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman untuk ikut mengelolanya hingga akhirnya diresmikan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 30 Mei 2015.
“Sejak saat itu, masyarakat setempat mulai berinisiatif untuk mengembangkan Tebing Breksi dengan kreativitas yang dimiliki,” papar Bu Marsih.
Menurutnya, tebing bekas tambang setinggi sekitar 30 meter ini dipahat membentuk relief dan cerita pewayangan yang dihiasi dengan detail pada pahatannya.
“Keindahan karya artistik yang dihasilkan ini kemudian disebarluaskan menggunakan media sosial sehingga Tebing Breksi menjadi destinasi wisata yang populer di kalangan masyarakat,” kelakar Bu Marsih.
Keindahan lain yang dapat ditemui di Tebing Breksi adalah pemandangan alam yang luar biasa indah hingga akhirnya banyak wisatawan yang datang ke sini.
Karena objek wisata ini berada pada 200 mdpl, maka pengunjung bisa melihat Kota Yogyakarta dari ketinggian. Terlebih ketika menjelang matahari terbenam, pengunjung akan disuguhi indahnya sunset di atas Tebing Breksi. Tiap Sabtu dan Minggu serta hari libur tempat ini pun jadi ramai oleh wisatawan.
Perjalanan menuju lokasi Tebing Breksi dapat ditempuh dalam waktu 28 menit atau sekitar 17 km dari Kota Yogyakarta. Jalan menuju lokasi telah diaspal maupun di cor semen sehingga aksesibilitas sangat mudah, meskipun sebagian kecil jalan tidak rata dan menanjak. Berbagai macam kendaraan seperti motor, mobil, minibus, truk, bahkan bus pariwisata dapat melalui jalan tersebut.
Pengunjung juga dimudahkan dengan adanya petunjuk arah jalan menuju Tebing Breksi. Keberadaan rambu-rambu penunjuk arah ini juga dapat memudahkan pengunjung objek wisata lain di sekitar Tebing Breksi seperti Candi Ratu Boko, Candi Ijo dan Batu Papal.
Meski di sekitar Tebing Breksi ada beberapa pilihan tempat wisata, pengunjung yang datang ke Tebing Breksi tidak pernah surut hanya untuk melihat keindahan pahatan tebing dan pemandangan alam. Tidak hanya itu. Tebing Breksi juga menawarkan spot-spot.
Bu Marsih berharap kepada pengelola kuliner untuk tidak “nuthuk” wisatawan dengan harga tinggi. “Agar wisatawan punya kesan tersendiri dan Tebing Breksi bisa diterima seluruh kalangan masyarakat,” pungkas Bu Marsih, Selasa (6/5/2023). (Fan)