Safari Ramadhan 1444 H Ke Penyandang Tuna Netra atas Kolaborasi DPD MIM Kabupaten Bantul, DPW RELAPENA DIY dan DPW JNM DIY

0
28
Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P bersama Levin yang didiagnosa avo, termasuk Tuna Daksa - (Foto: Herman)

KABAREWISATA.COM – Dewan Pengurus Daerah Masyarakat Indonesia Maju (DPD MIM) Kabupaten Bantul yang diketuai Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P sekaligus sebagai Ketua DPW Perkumpulan Peduli Penyandang Disabilitas (PERPPED) dan Ketua Relawan Pengusaha Anies (RELAPENA) DPW DIY juga sebagai calon Legislatif DPRD DIY Dapil Bantul Barat bersama Relawan Jaringan Nasional Mileanies DPW Daerah Istimewa Yogyakarta Masyhudiyono, dan Ketua Bidang UMKM DPW PERPPED DIY Yuni Lestari (Penyandang Tuna Daksa) beserta Relawan Disabilitas Isti Widarti (Calon Legislatif DPRD DIY Dapil Kota Yogyakarta) yang memang konsen ke depannya di bidang sosial, disabilitas, dan pemberdayaan perempuan melaksanakan safari Ramadhan 1444 H / Tahun 2023 M ke rumah-rumah Penyandang Disabilitas yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan maksud dan tujuan bersilaturahmi kepada sesama Umat Islam dan sesama Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta serta mendengar keluh-kesahnya selama ini yang dirasakan belum tersentuh bantuan dari Pihak Pemerintahan setempat, bahkan Pemerintahan Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta beserta Pemerintahan Kabupaten / Kota baik itu secara langsung, bantuan alat-alat pendukung serta aksebilitas mereka bagi Penyandang Disabilitas maupun bantuan lainnya.

Selama bulan Ramadhan terus gencar kesana-kemari untuk mencari informasi dari berbagai Organisasi yang diketuai ataupun diikuti sebagai pengurus yang berada di tingkat Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan dperbantukan yang sudah saya jelaskan sebelumnya, tegas Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P saat diwawancarai.

Yuni Lestari (Tuna Daksa) menyampaikan ada banyak bantuan bisa diakses seperti seorang dokter dari asal Indonesia yang berkewenagaraan Jerman (tidak mau disebutkan namanya) dan dari kitabisa.com melalui Tutik memberikan kepada Dek Levin melalui Simbah Kakungnya (Sebutan Bahasa Jawa Kakek) Sukirman yang bertempat tinggal daerah Kalurahan Notoprajan, Kemantren Ngampilan, Kota Yogyakarta sepatu yang ada kaki palsunya karena diagnosanya aveo dan beberapa uang dari berbagai donatur

Safari Ramadhan selanjutnya menyambangi Supriyati penyandang Tuna Netra. Saat disambangi Supriyati bercerita pengalaman pribadi, pengalaman berorganisasi di Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia yang rutinitasnya pengajian dan hanya ada seorang guru di Sekolah Luar Biasa yang berada di daerah Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul untuk semua mata pelajaran.

“Di SLB Pundong tidak memiliki Guru Pendidikan Agama Islam bagi semua Penyandang Disabilitas,” terang Supriyati.

Supriyati juga bercerita pengalamannya sebagai Pengawas Pemilu dan atau sebagai Perwakilan dari KPU secara khusus membantu Para Penyandang Disabilitas Tuna Netra yang masih banyak kekurangan dalam sosialisasi kertas suara yang seharusnya di jaman sekarang jaman digitalisasi menggunakan tekhnologi berupa sensorik pada kertas suara karena bagi Penyandang Tuna Netra itu sangat penting agar tidak adanya salah pilih dalam pilihan dihatinya. Supriyati berikan masukan kepada Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P yang akan berjuang ke depannya sebagai Dewan DPRD DIY jika diberi amanah tahun 2024 mendatang untuk mengubah sistem tradisional ke sistem tekhnologi karena sudah jamannya, hp aja semua bagi Penyandang Tuna Netra sudah menggunakan Hand Phone Android.

Juga kepada Masyhudiyono sebagai Relawan Jaringan Mileanies Tingkat DIY untuk memiliki peran penting ke depannya jika pemilihan umum yang akan datang 14 Februari 2024 untuk digerakannya pendampingan terhadap Penyandang Tuna Netra secara maksimal baik itu secara aksebilitasnya maupun di tempat pemungutan suara serta pendukungnya, ujar Supriyati sambil tertawa. Setelah panjang lebar bercerita, akhirnya Ferdinand dan Masyhudiyono pamit pulang dan diberikan sedikit buah tangan buat Supriyati.

Jadi dengan suport kepada Penyandang Disabilitas, adanya peran yang sangat penting bagi Dewan Pimpinan Daerah Masyarakat Indonesia Maju Kabupaten Bantul yang diketuai Ferdinand Sahat Parulian Tobing, S.A.P untuk lebih adanya kepedulian dari segala bidang yang secara khusus mensejahterahkan Penyandang Disabilitas dan tumbuh kembang secara mandiri yang berinovatif dalam perekonomian serta ketahanan keluarga.

Selain itu juga jika diperlukan adanya pendampingan secara intensif tentang advokasi atau hukum bagi Penyandang Disabilitas secara khusus Tuna Netra yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan dan atau tidak adanya kepedulian terhadap Penyandang Tuna Netra di jalan, serta meningkatkan keterampilan Sumber Daya Manusianya yang notabanenya kebanyakan profesi atau pekerjaannya sebagai Tukang Pijat, seperti : Pijat Teraphis, Massage, Pijat Akupuntur / Akupresur, berwirausaha / pelaku usaha umkm, bertani, berternak, dan lain sebagainya yang masih banyak inovatif kreatif. (khs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here