KABAREWISATA.COM – Sebagai dampak dari penutupan sementara Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan di Bantul sejak 22 Juli-5 September 2023 akibat melebihi kapasitas penanmpungan, tentunya memberikan imbas yang serius bagi usaha jasa pariwisata hotel dan restoran. Kedaruratan ini kemudian dikuatkan oleh surat edaran dari Setda DIY perihal Penutupan Pelayanan TPA Regional Piyungan, tertanggal 21 Juli 2023.
BPC PHRI Sleman berkomitmen untuk berperan aktif meningkatkan awareness para pelaku usaha jasa pariwisata hotel dan restoran utamanya anggota PHRI Sleman dalam hal pengelolaan dan penanganan sampah.
Pada Senin, 7 Agustus 2023, bertempat di Hotel Prima SR, PHRI Sleman melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pengelolaan dan Penanganan Sampah, bekerjasama dengan Tim Ahli TPS3R DLHK DIY. Mengingat sampah ini memerlukan biaya, sehingga perlu tindakan yang bijaksana dalam pengelolaan dan penanganannya.
“Sektor industri perhotelan dan restoran yang menjadi salah satu aktor dalam industri pangan juga perlu ambil bagian dalam mengurangi sampah makanan dengan melakukan pengolahan yang tepat, mengatur porsi yang dihidangkan ke konsumen serta melakukan edukasi,” papar Erwan Sakti, Ketua BPD Papindo DIY.
Meskipun pemerintah daerah menyiapkan tempat penampungan sampah sementara, namun pelaku usaha jasa pariwisata hotel dan restoran juga diimbau untuk dapat mengurangi sampahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PHRI Sleman Joko Paromo melalui Wakil Ketua Bidang Restoran BPC PHRI Sleman Andhu Pakerti menjelaskan mengenai eco enzyme sebagai salah satu bentuk opsi pengolahan sampah sederhana yang dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa banyak biaya.
“Dengan membuat eco enzyme, berarti kita mengurangi beban TPA akibat sampah organik kita,” ujarnya.
Hal ini senada dengan Tamara, Tim Ahli TPS3R (Resik Plus) yang menyatakan bahwa gotong royong selesaikan sampah secara komunal menjadi alternatif solusi dalam pengelolaan sampah mandiri, jika tidak bisa sendiri maka bersama mengusahakan secara mandiri, hotel dan restoran sleman dibawah PHRI Sleman harus bisa menjadi contoh nyata dalam pengelolaan sampah mandiri tanpa TPA. (*/jpm)