KABAREWISATA.COM – JAVA DIY (Jaringan Advokasi HIV & AIDS) yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menyelenggarakan pertemuan serial jurnalis mengenal HIV-Aids lebih dalam pada hari Kamis,15 Juni 2023 berlokasi di Ingkung Grobog Timoho Yogyakarta.
Dasar Pemikiran Manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak lepas dari informasi. Informasi banyak diproduksi oleh media. Media adalah alat saluran komunikasi. Kata “media” berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah, media berarti perantara. Artinya media adalah perantara antara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Media dalam kehidupan sehari-hari memiliki peran sebagai komunikator dan sarana interaksi. Oleh sebab itu media memiliki peran penting dalam masyarakat.
JAVA DIY turut mendukung program pemerintah dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung melalui rencana aksi kegiatan tahun 2020-2024.
Dukungan ini penting dilakukan, agar pengendalian HIV & AIDS dapat tercapai di tahun 2030. Begitu pun dengan stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV & AIDS (ODHIV), diharapkan bisa tereduksi.
Pada tahun 2022 JAVA DIY telah menjalankan program dengan nama “Pertemuan Peningkatan Kapasitas Jurnalis Terkait HIV & Aids” bersama jurnalis. JAVA DIY menyadari pada kegiatan tersebut masih banyak kekurangan. Sehingga pada tahun 2023 kembali diadakan kegiatan bersama jurnalis kembali. Ini sebagai bentuk tindak lanjut dan pentingnya jaringan HIV & AIDS saling mengenal dengan para jurnalis muda yang ada di DIY.
JAVA DIY menyadari bahwa mendukung program pemerintah dalam pencegahan dan
pengendalian penyakit menular langsung, terkhusus HIV & AIDS tidak bisa dilakukan secara mandiri. Namun dibutuhkan kolaborasi bersama dengan kawan-kawan yang lain. Terkhusus media, dan para jurnalis. Melalui kegiatan kolaborasi bersama, diharapkan target three zero HIV & AIDS bisa dicapai.
“Media dan jurnalis memiliki peranan yang penting dalam memberikan informasi yang komprehensif dan memiliki nilai-nilai kemanusian, hak asasi manusia. Jurnalis menjadi tonggak perubahan. Jurnalis mampu merubah dunia,” ungkap Agus Koordinator JAVA DIY
Narasumber Ghanis Kristia dari CD Bethesda menyadari pentingnya peran jurnalis dalam menyampaikan informasi dan sekaligus jurnalis sebagai agen perubahan, dilaksanakannya serial diskusi dengan jurnalis “Mengenal HIV & AIDS Lebih Dalam.” menjadi sangat tepat.
Adapun tujuannya adalah:
1. Memberikan informasi secara komprehensif terkait HIV & AIDS pada peserta
2. Memberikan informasi bentuk-bentuk stigma dan diskriminasi terkait HIV & AIDS pada ODHIV,” terang Ghanis Kristia
HIV virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia, Aids sekumpulan gejala penyakit yang ke tubuh manusia masuk fase Aids. Empat cairan yang bisa menularkan HIV yaitu darah, cairan mani, cairan vagina dan air susu ibu. Media bisa melalui hubungan seksual, pemakaian jarum suntik bergantian, transfusi darah yang tidak memenuhi standart kesehatan.
Meski obat HIV sudah ada dibeberapa Puskesmas dan Rumah Sakit, namun hanya bersifat menidurkan virus saja tidak bisa menyembuhkan. Obat rutin melemahkan virus bahkan tidak terdeteksi sehingga tidak menularkan ke pasangan maupun proses persalinan. Kegiatan sosial relatif tidak menularkan virus HIV. Prinsip penularan HIV yaitu virus wajib keluar dari tubuh, virus harus tetap hidup di luar tubuh, jumlah virus harus cukup untuk menulari, ada pintu masuknya misalnya ada luka.
Persoalan utama HIV yang masih terjadi penularan HIV, kematian karena Aids, stigma dan diskriminasi. Target Three Zero: tidak ada lagi kasus HIV baru, tidak lagi kematian karena Aids dan tidak ada lagi stigma dan diskrimanasi.
Target pemerintah 95% pasien tahu statusnya, 95% pasien mendapat pengobatannya, 95% virus tersupresi. Stigma atau cap/label buruk, diskriminasi dari cap buruk muncul ke perlakuan buruk, tidak boleh bekerja di suatu tempat atau tindakan. yang tidak wajar lainnya,” papar Ghanis
Siti Baruni dari Pengelola Program Komisi Penanggulangan HIV Aids DIY peran media menghapus stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV Aids (ODHV) kita dituntut bersikap adil dari diri sendiri. Media dapat berperan mengurangi atau menghapus stigma dan diskriminasi tetapi juga bisa menguatkan stigma dan diskriminasi tersebut seperti dua sisi mata uang. Media sangat berperan dalam pemberitaan secara benar dan sehat terkait HIV Aids karena sering yang masuk dalam clikbait (sensasi judul) yang bisa berakibat fatal dalam stigma di masyarakat.
Peran media lakukan advokasi atas stigma dan diskriminasi ODHIV dapat mengurangi bahkan menghilangkan stigma dan diskriminasi.
Output yang diharapkan peserta mampu menginternalisasi terkait pemberitaan yang inklusif dan humanis pada ODHIV. Angka kasus HIV AIDS akan selalu bertambah karena selalu dilaporkan secara kumulatif,” tutup Runi
Peserta Lembaga /Instansi yang diundang adalah:
Beritabaru.co JogJa – Luqman, PWRI – K. Herman Setiawan, Serikat News – Asy, LPM Arena – Dina, FPKUB – Christian, Kilat News – Bolas, MQFM Jogja – Istaini, Aliansi Jurnalis Independen, Kabarbaru.co – Wafi, VOA – Nurhadi, Gatra –Arif, Kominfo, dan Anggota Java DIY. (khs)