Persiapan SMD dan Jambore Nasional di Natal Tagana Rajawali Jateng – DIY

0
218
Persiapan SMD dan Jambore Nasional di Natal Tagana Rajawali Jateng - DIY - (Foto: K.Herman. S/KabareWisata.com)

KABAREWISATA.COM – Pertemuan para ketua Badan Pekerja Daerah (BPD) Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jateng – DIY, Ketua Perwil diseluruh BPD GBI Jateng – DIY, Korlap Tagana Rajawali dan relawan Tagana Rajawali melaksanakan Natal bersama di GBI Family Blessing Jl. Kaliurang km.13 Griya Perwita Wisata , Besi, Sukoharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581.

Agenda dilanjutkan dengan koordinasi persiapan Sidang Majelis Daerah (SMD) dan Jambore Nasional yang berlangsung Jumat – Sabtu, 17-18/02/2023 yang dipimpin oleh Koordinator Tagana Rajawali Jateng – DIY Petrus Sukiswanta, S.Th dan Ketua bidang Pelayanan Masyarakat (Pelmas) GBI BPD Jateng – DIY Petrus Gunawan, S.Th.

Rencana tim Tagana Rajawali Jateng – DIY akan mengirimkan kontingen sebanyak 20 personel untuk agenda Jambore Nasional 14-17 Maret 2023 di Jawa Timur yang dihadiri 1000 Tagana Rajawali se Indonesia dengan program utama pembentukan Kampung Siaga Bencana.

Untuk agenda SMD yang akan berlangsung 28-30/03/2023 di GBI Aletheia Jl. Magelang No.141-143, Rogoyudan, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55284 Tagana Rajawali akan membuat dapur air nutrisi yang menyediakan aneka minimun dan snack untuk menunjang kelancaran SMD yang rencana dihadiri kurang lebih 700 pendeta.

Malam keakraban dan apresiasi dirayakan dengan pemberian penghargaan bagi relawan relawan Tagana Rajawali yang menyampaikan pengalaman pribadi di lapangan dalam mengangani kondusi bencana.

Agenda juga diisi dari Watch Relation of Corruption Daerah Istimewa Yogyakarta ( WRC DIY ) K. Herman Setiawan yang berencana menggandeng Relawan Tagana Rajawali DIY untuk bergabung dalam program rintisan Taman Siaga Bencana ( TSB ) dan mengekspos program pendampingan re-branding kebun Markisa di RW.05 Blunyahrejo Karangwaru Tegalrejo Yogyakarta 1 Tekad Karangwaru The Rising Star, WRC DIY dengan dukungan masyarakat menginisiasi adanya posko TSB sebagai embrio pusat kegiatan kebencanaan di DIY.

Ir. Agus Karyadi, MM selaku pendamping dari WRC DIY memaparkan pentingnya kondisi dan persiapan pra bencana, saat bencana dan pasca bencana yang selama ini hanya prioritas di saat terjadi bencana, padahal persiapan dan kesiapan pra bencana jauh lebih efektif dikerjakan menjadi rule model untuk meminimalkan korban saat ada bencana. Mengasah ilmu Relawan Tagana Rajawali untuk terus menyumbangkan tenaga, skill, dan pengetahuan kebencanaan untuk meregerasi kepada para pelajar sekolah yang akan dilatih di sekolah alam yang akan diwujudkan bersama yang berkolaborasi juga dengan wilayah. Sehingga semboyan relawan wajib kenyang sebelum menolong bisa ikut mensejahterakan keluarga yang ditinggalkan saat ikut terjun ke bencana. Rule model yang dipaparkan banyak menyelesaikan berbagai konflik yang umum terjadi dilapangan pada umumnya seperti penguasaan lahan oleh pihak tertentu untuk kepentingan pribadi, lahan terbengkalai bikin wilayah terkesan kumuh dan tidak menghasilkan nilai ekonomi bagi wilayah, yang sebetulnya bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan komunitas relawan yang turut mengelola untuk kebersamaan dan wilayah menjadi kawasan wisata kebencanaan yang unik dan menarik pengunjung. Dengan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) yang jelas dan transparan dan telah disepakati aturan mainnya menjadi kunci pondasi yang kuat bagi wilayah dalam mencapai keberhasilan.

Hari kedua kegiatan diisi kegiatan olahraga dan pembekalan materi kerelawanan dari BPP Tagana Rajawali pusat Didimus Fingkreuw, M.Th via zoom meet yang memberikan arahan terkait motto Tagana Rajawali Pantang Pulang Sebelum Menolong dan mekanisme pelaksanaan Jambore Nasional di Pasuruan Jawa Timur serta program program yang akan diagendakan pusat dan menerima laporan masukkan kebencanaan dari Jateng dan DIY. (khs)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here