KKN UAD kenalkan tari Tor-Tor sebuah tarian tradisional yang berasal dari Sumatera Utara.
KABAREWISATA.COM – Tari tradisional merupakan tarian yang dikembangkan dan dilestarikan oleh daerah tertentu secara turun-temurun.
Pada zaman dahulu, tari dipergunakan hanya untuk kaum bangsawan atau pejabat tertentu. Setelah berakhirnya masa penjajahan, saat ini tari mengalami kemajuan.
Indonesia memiliki beragam banyak suku bangsa yang mempunyai budaya dan kesenian daerah seperti tarian. Setiap wilayah di Indonesia memiliki tari-tarian yang digunakan untuk menghibur dan mengasah kemampuan penari. Hal ini pun telah ikut serta dalam memperkaya dan mempertahankan kebudayaan Indonesia.
Berkaitan dengan hal tersebut mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 101 Unit XVI C.1 yang diketuai Rifki Ibadi Bosma dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Hardi Prasetiawan, S.Pd, M.Pd, memperkenalkan sebuah tarian tradisional yang berasal dari Sumatera Utara, yaitu Tari Tor-Tor.
Kepada anak-anak di Padukuhan Ganasari, Kalurahan Banjarasri, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, mahasiswa KKN UAD terdiri dari Annisa Putri Hadiyaningrum, Syifa Pangastuti, Salwa Yudhantama, Febi Sekar Pertiwi, Rifki Ibadi Bosma, Aneu Rizqia Kaffah, Teti Lisdiyanti, Sigit Prastowo dan Khairunnisa Rehmuliana Milala, memberikan pendampingan dalam latihan tari Tor-Tor.
Anak-anak tersebut secara rutin latihan tari Tor-Tor setiap hari Senin dan Rabu pada tanggal 6, 8, 13, 15, 20, 22 Februari 2023 di Padukuhan Ganasari.
Kegiatan pendampingan tersebut bertujuan untuk mengenalkan kesenian dari Sumatera Utara serta makna dari tarian Tor-Tor.
Pendampingan latihan tari Tor-Tor itu berlangsung dari pukul 15.30 – 17.30 WIB dan diikuti anak-anak dari Padukuhan Ganasari. Mereka sangat antusias, tekun dan rajin dalam mengikuti latihan tari Tor-Tor yang diadakan mahasiswa KKN UAD.
“Program pendampingan tari ini merupakan program yang masuk dalam program kerja tematik,” kata Rifki Ibadi Bosma selaku Ketua KKN UAD Unit XVI C.1, Rabu (8/3/2023).
Dengan diadakannya pelatihan tari Tor-Tor itu, kata Hardi Prasetiawan, S.Pd, M.Pd selaku PPL, mahasiswa KKN UAD berharap anak-anak dapat melestarikan dan memperkenalkan beragam kesenian budaya yang ada di Indonesia kepada anak-anak lainnya. “Khususnya di Padukuhan Ganasari,” kata Hardi.
Sehingga, anak-anak tersebut tidak hanya mempelajari tarian yang berasal dari pulau Jawa saja, melainkan mengetahui tarian dari pulau Sumatera.
Pelatih tari Ny Sukiyem berharap ke depan anak-anak bisa lebih mengenal tarian Tor-tor. “Selain itu bisa belajar tarian dari daerah lain di Indonesia,” ungkap Ny Sukiyem.
Di sisi lain Dukuh Ganasari mengatakan, dari program KKN UAD ini anak-anak bisa mengetahui tarian tradisional yang baru. “Syukur-syukur tarian Tor-Tor dapat dipentaskan dalam acara Merti Desa,” jelas Kepala Dukuh Ganasari. (Fan)