Kirab Budaya Hari Menanam Pohon Indonesia 2022 di Sidomulyo Godean Sleman

0
71

KABAREWISATA.COM – Alam dan manusia memiliki hubungan yang saling mempengaruhi. Alam menyediakan diri sebagai tempat berpijak bagi manusia untuk mengembangkan kehidupan dan kebudayaan. Manusia dengan akal pikiran dan segala dayanya menjadikan alam sebagai modal yang amat berharga.

Persepsi manusia atas alam membuka terbentuknya relasi sebab akibat di antara keduanya. Relasi antara manusia, alam dan Tuhan menjadi akar terbangunnya harmoni.

Manusia yang mau bersenyawa dan menempatkan alam sebagai karunia Tuhan yang harus dijaga, dilestarikan dan ditumbuhkembangkan, membuka jalan bagi kehidupan yang beradab dan harmonis.

Sebaliknya, manusia yang menempatkan alam sebagai budak yang terus dieksploitasi. Tidak saja merusak keseimbangan alam, tapi juga bisa mengundang bala bencana. Di situlah posisi dan peran manusia menjadi sentral.

Dari lembaran sejarah kita menemukan sosok yang penuh kearifan dengan laku langkah yang menjadikan alam dan lingkungan sahabat yang bisa berjalan seiring dan sejalan.

Kyai Wirajamba, salah satu abdi Pangeran Mangukubumi (Sri Sultan Hamengku Buwono I) yang mendedikasikan hidupnya untuk kehidupan, kebudayaan dan peradaban.

Dari jejak dan peninggalan yang ada, Kyai Wirajamba meninggalkan sumber mata air Planang dan Gupit dengan budidaya ikan air tawar.

Tokoh bersahaja keturunan Sinuwun Paku Buwono I ini juga meninggalkan pohon nagasari, timo, sambi dan sawo kecik yang kini telah berusia ratusan tahun.

Disampaikan Rustho Busono, Lurah Sidomulyo, pilihan kita sebagai generasi penerusnya adalah meneruskan, menumbuhkembangkan tradisi dan laku hidupnya serta membumikan ajaran-ajarannya dalam menempatkan alam dan lingkungan.

Saat kehidupan bergerak sedemikian cepat dan kerusakan alam menjadi pemandangan yang sering ditemukan, meniru laku sejarah Kyai Wirajamba adalah laku utama.

“Untuk itulah kami memulai, menggerakkan dan menggelar kirab budaya,” kata Rustho Busono, Lurah Sidomulyo, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Rabu (23/11/2022).

Bagi Wahjudi Djaja selaku Pendamping Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, kohesi sosial harus terus dijaga. “Persenyawaan manusia dengan alam lingkungan pun harus terus dimaknai dalam kerangka kebaikan sesuai prinsip hidup,” papar Wahjudi Djaja.

Hari Menanam Pohon Indonesia tahun 2022 dijadikan momentum penting untuk membuka dan mendinamisasi masyarakat menuju kehidupan yang menempatkan keseimbangan ekosistem sebagai muara.

Kirab Budaya yang akan digelar pada 25 Nopember 2022 didedikasikan untuk tujuan mulia itu.

“Sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Kalurahan Sidomulyo, Pokdarwis Mulyo Asri dan Bumdes Sido Makmur dengan seluruh warga menjadi simpul penting mengangkat kembali kearifan lokal yang bersumbu pada laku hidup Kyai Wirajamba,” terang Haryana selaku Direktur Bumdes Sido Makmur, didampingi Arief Setyo Nugroho (Ketua Pokdarwis Mulyo Asri) dan Eko Sri Widodo (Paguyuban Makam Kyai Wirajamba).

Diharapkan, upaya mulia ini senantiasa diberikan kemudahan, kelancaran dan keberkahan. “Agar ada kita bermakna bagi kehidupan, kebudayaan dan peradaban,” tambah Wahjudi Djaja. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here