Haedar Nashir Kobarkan Semangat Relawan di Cianjur

0
9

KABAREWISATA.COM – Guna mengobarkan api semangat berfastabiqul khairat bagi relawan Muhammadiyah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, berkunjung ke Cianjur pada 3 Desember 2022.

Seperti diketahui, para relawan Muhammadiyah telah berangkat untuk membantu penyintas gempa Cianjur sejak 21 Nopember 2022 sore.

Pada kesempatan itu, Haedar ditemani rombongan dari PP ‘Aisyiyah, MDMC PP Muhammadiyah dan rektor dari empat Universitas Muhammadiyah: UM Bandung, UM Jakarta, UM Surakarta dan UM Tasikmalaya.

Kepada para relawan dan komponen Muhammadiyah Cianjur yang mengoordinasi penanggulangan bencana, Haedar menyampaikan penghargaan dan terima kasih.

“Pengkhidmatan para relawan kepada para penyintas adalah bentuk takwa dan taqarub kepada Allah SWT,” kata Haedar Nashir.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menyampaikan penghargaan tinggi atas segala ikhtiar termasuk dokter dan relawan yang terus bergantian.

“Semua kita menyampaikan duka cita mendalam. Di samping munajat muhasabah pada Allah SWT, tapi kita ekspresikan dalam ihsan dan amal saleh,” ucap Haedar Nashir.

Tak lupa, Haedar memuji kesigapan para relawan. Respon Muhammadiyah yang sigap untuk bergerak pada malam hari pasca bencana, menurut Haedar, adalah jati diri Persyarikatan Muhammadiyah dalam menangani musibah yang telah terbangun dari masa ke masa.

“Kami tahu persis kesigapan kita ini sudah teruji. Sudah sejak dari musibah Aceh, Yogyakarta, NTB, Palu, Sumatera Barat, dan seterusnya sampai sekarang di Cianjur. Sehingga begitu sigap, teratur, disiplin, dan well organized,” pujinya.

Haedar juga mengajak para relawan dan warga Muhammadiyah di Cianjur untuk mengambil hikmah dari musibah yang telah terjadi dan menjadikannya wasilah untuk semakin dekat dengan masyarakat.

Tak kalah penting, dalam penanganan musibah ini para relawan dipesankan Haedar untuk menerjemahkan makna sejati dari semangat Surat Al-Ma’un yang bersifat inklusif dan tidak pilih kasih dalam memberikan pertolongan.

Spirit Al-Ma’un, kemanusiaan itu hati-hati, selalu bersama siapapun, baik yang berbeda agama, suku, golongan, ras, pilihan politik. “Justru kita harus menunjukkan kepada banyak pihak bahwa dengan Al-Ma’un kita tidak justru memagari diri dengan sekat-sekat agama, ras, golongan, apalagi menabur kebencian, saling curiga, permusuhan dan lain sebagainya,” pesan Haedar.

Untuk masyarakat luas, kata Haedar, kita gembirakan mereka, kita temani mereka. “Dan tidak kalah pentingnya, sikap empati dan simpati kita bersama mereka,” tegas Haedar. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here