KABAREWISATA.COM – Komunitas Federal Jogja (FEDJO) akan mengikuti Jambore Nasional (JAMNAS) IV yang digelar pada 24 – 26 Juli 2024 di Lampung.
Jambore Nasional ini adalah tempat berkumpulnya para pecinta sepeda Federal sebagai wadah untuk sehat sejuta saudara.
Pengurus FEDJO kemarin bersilaturahmi dan mohon doa restu kepada Lurah Condongcatur yang juga Pembina Antar Lintas Gowes Jogja (ALGOJO).
Ketua FEDJO, Supriyadi, yang akrab disapa Mbah Pri, mohon dukungan dan doa untuk mengikuti JAMNAS VI di Lampung.
Disampaikan Supriyadi, teman-teman Goweser FEDJO yang akan berangkat dari Yogyakarta ada 11 federalist yang akan gowes (bersepeda). “Diperkirakan akan menempuh waktu enam hari,” kata Supriyadi, Selasa (16/7/2024).
Direncanakan, mereka akan berangkat pada 19 Juli 2024 pukul 07.00 WIB dengan start dari Tugu Pal Putih Yogyakarta. Untuk selanjutnya akan bergabung dengan federalist se-Indonesia.
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, yang didampingi Federalist Condongcatur menyambut baik atas partisipasi dari FEDJO dalam JAMNAS VI 2024 kali ini.
“Atas nama masyarakat Condongcatur dan mewakili Federalist Condongcatur saya mengucapkan selamat jalan,” kata Reno.
Reno berharap, perjalanan dari Yogyakarta ke Lampung diberikan kelancaran dan keselamatan serta membawa misi persahabatan silaturahim dan pesan kampanye tolak Narkoba dengan menggiatkan olahraga bersepeda di seluruh Nusantara.
Pada kesempatan itu, Lurah Condongcatur memberikan bantuan uang sebagai tambahan bekal dalam perjalanan kepada para Federalist Jogja yang akan mengikuti JAMNAS di Pantai Tanjung Selaki, Tarahan, Lampung.
“Semoga komunitas FEDJO bisa membawa manfaat bagi banyak orang dan lingkungan sehingga tujuannya untuk mempererat tali persaudaraan juga semakin erat,” kata Reno.
Kata Supriyadi, salah satu yang melatarbelakangi lahirnya Komunitas Federal Jogja (FEDJO) adalah klasik, kuat dan syarat dengan kenangan masa lalu.
Sejak 16 Januari 2009 para pecinta sepeda Federal itu berkumpul membentuk FEDJO sebagai wadah untuk nostalgia di masa lalu. Kemudian, ada 4 brayat (komunitas di tiap wilayah): Brayat Lor, Brayat Kidul, Brayat Kulon dan Brayat Wetan.
Anggota FEDJO tidak ada dominasi umur, namun memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Misalnya, generasi 90-an ikut bergabung karena alasan ingin nostalgia dengan masa lalu.
Dikatakan Supriyadi, saat ini bersepeda bukan sekadar olahraga. “Tapi juga hobi, bahkan menjadi gaya hidup,” tandasnya.
Diterangkannya, awal tahun 90-an yang menjadi masa keemasan munculnya dari berbagai sepeda pada saat itu adalah jenis sepeda gunung. “Adapun yang familiar di era tersebut adalah Federal,” kata Supriyadi.
Material sepeda Federal memang tidak seringan sepeda masa kini. “Karena masih menggunakan material baja, namun kekuatannya luar biasa,” kelakarnya. (Fan)