KABAREWISATA.COM – Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, mendapat BKK (Bantuan Keuangan Khusus) tahun 2022 sebesar Rp 554.375.250,- dari Pemkab Sleman untuk pembangunan RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan Taman Bermain Ramah Anak seluas 450 meter persegi.
RTH dan Taman Bermain Ramah Anak yang berada di komplek Gedung Sarpras Olahraga dan Balai Padukuhan Ngringin di RW 18 Leles, Ngringin, Condongcatur, dilengkapi arena permainan anak dan gasebo.
Di komplek yang sama juga ada kebun KWT. Sehingga dalam satu komplek ada sarana olahraga, permainan, balai pertemuan warga dan kebun.
Ketika meresmikan RTH dan Taman Bermain Ramah Anak Condongcatur, Sabtu (14/1/2023), Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengapresiasi pembangunan yang dilakukan Pemkal Condongcatur.
Peresmian RTH dan Taman Bermain Ramah Anak ditandai penandatanganan prasasti dan pemotongan pita serta panen sawi di kebun KWT oleh Bupati Sleman.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, yang didampingi Kasatpol PP Sleman Shavitri Shavitri Nurmala Dewi, Panewu Depok Wawan Widiantoro dan Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji, menyebutkan, dengan adanya Taman Ramah Anak ini membuktikan pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Sleman peduli terhadap anak.
“Diharapkan, nantinya anak-anak mendapatkan ruang yang cukup untuk berekspresi dan bermain sehingga mendukung tumbuh kembangnya,” tandas Kustini.
Dengan adanya tempat ini, kata Kustini, anak-anak akan mempunyai lingkungan yang baik, tempat bermain berekspresi yang baik, tidak di jalan.
Bupati Sleman mendorong seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk turut serta membangun Kabupaten Sleman mulai dari lingkup yang terkecil. “Sebagaimana halnya pembangunan Taman Ramah Anak yang digagas di tingkat RW ini,” kata Kustini, yang berharap untuk membangun Sleman mulai dari tingkat padukuhan, RT, RW, kalurahan.
Condongcatur berada di Kapanewon Depok yang termasuk wilayah perkotaan dan identik dengan kepadatan penduduk. “Sehingga lahan hijau terus berkurang untuk bangunan hunian maupun bangunan lainnya dan keberadaan ruang terbuka hijau sangat penting bagi masyarakat,” kata Kustini.
Bagi Kustini, keberadaan RTH sangat penting bagi masyarakat karena memikiki fungsi ekologis, estetika, sosial budaya dan fungsi ekonomi.
Menurut Kustini, RTH dapat dimanfaatkan untuk berkegiatan seperti sebagai media komunikasi antarwarga satu dengan lainnya untuk mewujudkan ekspresi budaya lokal.
Selain itu, dapat menjadi satu area berkumpul secara komunal yang baik. “RTH juga memiliki fungsi ekonomi warga, apalagi di komplek RTH dan Taman Bermain Ramah Anak ada kebun KWT dengan usaha perkebunan atau pertanian,” kata Kustini.
Dengan adanya Taman Bermain Ramah Anak, ke depan selain ada Kabupaten Layak Anak, juga ada Kalurahan Layak Anak, RW dan RT Layak Anak. “Anak-anak dan generasi muda di Sleman tidak lagi bermain di jalanan dan mengenalkan kepada mereka untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan asri,” ungkap Kustini.
Seperti disebutkan Kustini, keberadaan RTH dapat menjadi solusi untuk memperbaiki struktur kota dan lingkungan binaan, baik secara spasial maupun visual.
Usai peresmian RTH dan Taman Ranah Anak dilanjutkan sambang warga diawali laporan dari Paijan Tresno Harjono selaku Ketua RW 18 Leles.
“Di kampung ini telah menjadi ikon ramah anak di Kabupaten Sleman, bahkan DIY,” kata Paijan, yang menerangkan RW 18 Leles sebagai percontohan Kampung Ramah Anak yang menjadi tujuan studi banding dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua RW 18 Ngringin, menjelaskan, Taman Ramah Anak ini dibangun akhir 2021 lalu dengan biaya Rp554 juta dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Sleman.
Harapannya, taman ini bisa untuk meningkatkan kegiatan anak-anak pra TK dan anak-anak TK di Condongcatur, untuk pentas seni dan sebagai ajang bagi masyarakat serta untuk mengapresiasi anak-anak di lingkungan ini.
Pada tahun 2018 secara resmi RW 18 Leles dicanangkan sebagai RW Ramah Anak oleh Kementerian PPA RI. Bersamaan itu, saat ini juga dirintis RW Ramah Anak di Kampung Kolombo, Padukuhan Joho, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman. (Fan)