KABAREWISATA.COM – Paguyuban Lurah dan Pamong Kalurahan se-Kabupaten Sleman yang tergabung dalam “Suryo Ndadari” mengadakan syawalan, Rabu (3/5/2023), di Gedung Serbaguna Pemkab Sleman.
Syawalan yang dihadiri Bupati Sleman, Wakil Bupati Sleman, Sekda Sleman, Kepala OPD dan pihak terkait lainnya ini bertemakan “Menuju Kalurahan Berbudaya dan Profesional”.
Kegiatan rutin setiap tahun bertujuan untuk menjalin silaturahmi antara Lurah dan Pamong Kalurahan dengan Pemerintah Kabupaten Sleman.
Ketua Panitia Syawalan Suryo Ndadari, Sukiman, menyebut, acara yang diikuti 1.900 pamong dan 427 staf kalurahan ini pelayanan di kantor kalurahan tetap berjalan normal seperti biasa. “Pelayanan berjalan seperti yang telah direncanakan,” jelasnya.
Ketua Suryo Ndadari, Irawan, menyampaikan tiga permintaan paguyuban kepada Pemerintah Kabupaten Sleman, di antaranya peningkatan dan pemerataan tunjangan bagi Lurah dan Pamong, pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk anak-anak Lurah dan Pamong serta pemberian Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi Lurah dan Pamong yang sudah purna tugas.
Paguyuban Suryo Ndadari berterimakasih kepada Bupati Sleman dan seluruh jajaran Pemkab Sleman yang telah menaikkan penghasilan tetap (Siltap) sebesar Rp 250 ribu.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengapresiasi syawalan yang digelar Paguyuban Suryo Ndadari ini. “Ini merupakan wadah untuk semakin menguatkan sinergitas antara lurah beserta para pamong kalurahan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Sleman,” kata Kustini.
Menurut Kustini, Pemkab Sleman tidak bisa bekerja sendiri. “Maka perlu adanya sinergi, salah satunya dengan lurah dan pamong kelurahan,” ujarnya.
Menanggapi usulan tersebut, Bupati Sleman bersama jajarannya akan mengkaji lebih lanjut. “Usulan tersebut terkait dengan peraturan perundang-undangan dan pendanaan,” jelasnya.
Bagi Kustini, untuk meningkatkan kesejahteraan Lurah dan Pamong Kalurahan perlu adanya sinergi Pemerintah Kabupaten Sleman. “Maka mari bersinergi bersama sesarengan mbangun Sleman,” kata Kustini. (Fan)
