KABAREWISATA.COM – Sebanyak 9 orang mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 101 Unit V B.2 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Haris Iman Karim Fathurrahman, M.Sc, membuatkan pengadaan “Bank Sampah Mini”.
Sebagai salah satu solusi pembuangan sampah anorganik, Bank Sampah Mini tersebut diberikan kepada RT 01 Dusun Tulasan sebagai sarana untuk membiasakan warga agar tidak membuang sampah anorganik sembarangan.
“Hingga saat ini permasalahan sampah organik dan anorganik seperti tidak menemukan titik terangnya,” kata Sumardi selaku Ketua RT 01 Dusun Tulasan, Kamis (9/3/2023).
Menurut Sumardi, kebiasaan warga untuk membuang sampah secara sembarangan masih terus dilakukan hingga saat ini. “Tidak terkecuali warga RT 01 Dusun Tulasan,” tandasnya.
Hingga saat ini banyak dari warga masyarakat yang masih sering membuang sampah dalam bentuk apapun, termasuk sampah anorganik secara sembarangan.
Ketika Tim KKN UAD pada 4 Februari 2023 melakukan survei program, terlihat warga RT 01 Dusun Tulasan masih melumrahkan (hal biasa) membuang sampah di sungai. “Jika tidak di sungai, kadang juga hanya digalikan tanah, lalu sampah tersebut dikubur begitu saja,” terang Ferdyan Ananta Yudatama Irawan selaku Ketua KKN UAD Unit V B.2, Kamis (9/3/2023).
Dikatakan Sumardi selaku Ketua RT 01 Dusun Tulasan, pihaknya merasa sangat senang Tim KKN UAD berinisiatif untuk memberikan sarana berupa Bank Sampah Mini. “Hal tersebut sebagai alternatif tempat pembuangan sampah anorganik,” ujar Sumardi.
Setelah proses pembuatan membutuhkan waktu selama 6 hari, akhirnya Bank Sampah Mini bercat orange itu sudah selesai. Bank Sampah Mini berukuran 170 cm X 60 cm itu kemudian diletakkan di depan rumah Ketua RT 01 agar seluruh warga dapat menjangkaunya dengan mudah. Warna orange itu sebagai warna khas dari UAD.
Lalu, pada 24 Februari 2023 Tim KKN UAD melakukan penyerahan satu unit Bank Sampah Mini untuk digunakan sebagai wadah pembuangan sampah anorganik warga Dusun Tulasan, terkhusus warga RT 01.
Diharapkan sampah anorganik yang berada di Bank Sampah Mini tersebut dapat dijual untuk kemudian hasilnya dapat menjadi simpanan kas warga maupun dapat diolah menjadi barang lain seperti kerajinan dan lain sebagainya.
Disampaikan Dimas Fajar Setyawan, S.Pd selaku Dukuh Tulasan, pihaknya sangat mendukung dan berterima kasih atas bantuan pengadaan unit Bank Sampah Mini ini.
Melalui pengadaan sarana ini, ia berharap permasalahan limbah sampah anorganik di RT 01 Dusun Tulasan dapat menemui titik terang. “Saya berharap kebiasaan warga untuk membuang sampah secara sembarangan mulai berkurang,” papar Dimas.
Ke depan, Dusun Tulasan kebersihan lingkungan perlahan mulai membaik. Jika pengadaan sarana ini dapat dimanfaatkan dengan baik, ada kemungkinan perangkat kampung juga akan membuatkan unit-unit baru untuk diletakkan di RT lain.
Semoga adanya Bank Sampah Mini ini sebagai contoh pertama dan disusul wilayah lainnya di Padukuhan Tulasan, Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. (Fan)