KABAREWISATA.COM – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkomitmen berdayakan buruh migran.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M Nurul Yamin, menuturkan, komitmen itu diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan dari hulu hingga ke hilir kepada para buruh migran.
“Bicara buruh migran, maka yang tidak kalah penting adalah pemberdayaan hulunya yang ada di daerah, di kampung-kampung dan desa-desa yang mengirimkan pekerja di luar negeri,” tutur Yamin, Sabtu (29/6/2024).
Berkaitan hal tersebut Ketua MPM PP Muhammadiyah, M Nurul Yamin, resmikan Desa Migran dan Sahabat Migran Berkemajuan (Saranmu) binaan MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung pada 26 Juni 2024 di Desa Kalirejo, Lampung Tengah.
Yamin menambahkan, saat ini MPM sedang mencanangkan Desa Migran Berkemajuan. Program berbasis desa tersebut sedang dipersiapkan untuk pekerja migran. “Perannya tidak sebatas pasca kembali pulang, tapi sebagai wahana persiapan sebelum pergi bekerja di luar negeri,” kata Yamin.
Program ini harapannya dapat menjadi model pemberdayaan pekerja migran ala Muhammadiyah. “Di mana Muhammadiyah akan turut mempersiapkan penguatan sumber daya manusia, modul pelatihan dan membekali kemampuan komunikasi para buruh migran serta yang terpenting mempersiapkan ketika kembali ke Indonesia,” jelas Yamin.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung, Sudarman, menyampaikan, melalui program desa migran binaan diharapkan pekerja migran selepas pulang dapat tetap berdampak secara berkelanjutan bagi masyarakat.
“Sepulang pekerja migran dari perantauan, maka mampu menjadi penggerak sendi kehidupan masyarakat dengan mengadopsi pengetahuan dan wawasan yang didapat dari negara lain,” ungkapnya.
Ditambah dengan pemberdayaan kepada keluarga yang di rumah, kata Sudarman, maka kesejahteraan mereka harapannya dapat terjamin.
Sasaran dari program ini nantinya adalah buruh migran yang sudah bekerja di luar negeri, calon buruh migran yang berencana untuk bekerja di luar negeri, keluarga dan kerabat dari buruh migran hingga pihak-pihak terkait seperti agen perekrutan tenaga kerja, perusahaan dan instansi terkait lainnya.
Ketua Tim Pemberdayaan Purna Pekerja Migran Indonesia BP2MI, Dani Resmara, mengatakan, pemilihan Lampung sebagai salah satu wilayah pemberdayaan buruh migran Muhammadiyah adalah langkah yang tepat.
Lampung adalah provinsi ke-5 terbesar pengirim pekerja migran. “Dengan begitu diperlukan usaha lebih dalam menjamin kesejahteraan serta keselamatan mereka,” terang Dani.
Dani juga berharap tetap bisa berkolaborasi dalam usaha pemberdayaan pekerja migran, termasuk keluarga mereka dari berbagai aspek kehidupan.
Maka, langkah Muhammadiyah melalui berbagai macam program, termasuk Desa Migran Berkemajuan di Desa Kalirejo — yang juga merupakan binaan BP2MI — menjadi langkah baik dalam upaya menyentuh aspek kesejahteraan pekerja migran secara menyeluruh. (Fan)