KABAREWISATA.COM – Semarak Idul Adha juga dirasakan warga Palestina. Di negara ini terdapat kamp-kamp pengungsian yang menampung saudara-saudara kita di Palestina, yang harus hidup dalam kondisi memprihatinkan, demi menghindari konflik kemanusiaan yang terjadi di negara asalnya.
Kondisi itu memantik kepedulian Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) untuk berbagi dan menghadirkan senyum kebahagiaan bagi mereka di sana.
Melalui Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Yordania, Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah membagikan 100 bingkisan paket sembako berisi bahan pokok dan kebutuhan penunjang sehari-hari.
Dengan sasaran para pengungsi Palestina di kamp Widhat, Amman, Yordania, program ini merupakan bagian dari agenda tahunan Qurbanmu dan mengangkat tema “Senyumkan Pengungsi Palestina”.
Berlangsung pada Kamis, 20 Juni 2024 pukul 11.30, proses distribusi bantuan dimulai. Sebanyak 30 5 orang relawan bergerak menuju lokasi dari kantor sekretariat PCIM Yordania. Jaraknya kurang lebih 40 km.
Distribusi bantuan ini dilakukan dari pintu ke pintu sehingga dapat memberikan perhatian lebih kepada pengungsi serta ikut merasakan dan melihat keadaan pengungsi yang hidupnya jauh dari kata layak.
Mewakili relawan, Rafli Hamka, mengucapkan terima kasih kepada Lazismu PP Muhammadiyah yang telah mengamanahkan bantuan ini melalui PCIM Yordania. “Semoga Muhammadiyah selalu mencerahkan semesta,” ujarnya.
Bantuan itu disambut dengan suka cita oleh pengungsi Palestina. Salah satu di antaranya mendoakan kebaikan untuk Muhammadiyah.
“Ini pertama kali mendapatkan manfaat dari Muhammadiyah. Semoga Muhammadiyah tetap istiqomah memperhatikan para pengungsi di mana pun mereka berada,” ujar pengungsi yang tidak mau disebutkan namanya.
Amman merupakan ibukota negara Yordania. Kota ini memiliki penduduk terpadat di negara tersebut. Saat konflik kemanusiaan di Palestina terjadi, Yordania sebagai negara yang berdekatan membuka akses untuk para pengungsi.
Kamp-kamp pengungsian Palestina pun berdiri di Yordania. Puluhan ribu pengungsi tersebar secara merata, baik yang sudah mendapatkan izin dari otoritas setempat atau yang hanya menyelamatkan diri dari kejamnya perang berkepanjangan tanpa izin yang jelas. (*/Fan)