KABAREWISATA.COM – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Kabupaten Bantul, belum lama ini refreshing seneng bareng, guyub bareng lan regeng dalam konsep acara piknik healing ke beberapa industri yang berkaitan dengan bisnis makanan dan katering.
Piknik yang diikuti 40 orang juragan katering dan perusahaan makanan di Bantul ini mengunjungi Klaten, Boyolali dan Salatiga. Namanya saja juragan, ketika mengunjungi salah satu industri pasti belanjanya berkait dengan makanan dan olahan produk kreatif. “Maka nggak sadar jutaan rupiah dibelanjakan,” kelakar Ketua DPC PPJI Bantul, H Bukhori Al Zahrowi, Rabu (19/6/2024).
Menurutnya, program healing kali ini mengunjungi 9 tempat. “Bahkan mampir masjid untuk berdoa dan salat dhuha sebagai rangkaian kesyukuran bisnis katering di Bantul makin memberikan keuntungan dan manfaat,” kata Bukhori.
Terlebih, sebelumnya organisasi para bakul sego ini semua sudah melengkapi dengan sertifikasi halal untuk segala produknya. Mereka sangat kompak banget dan saling nyengkuyung dalam bisnis. “Walau yang namanya kompetisi bisnis tetap ada,” kata H Bukhori Al Zahrowi, pemilik Adlah Roti.
Karenanya, PPJI Bantul selalu ada pelatihan meningkatan mutu produk, kreativitas produk, digital marketing dan sertifikasi halal dalam produk.
“Dengan mendapatkan sertifikat halal, makin laris dan makin berkah dalam berusaha,” tambah Ketua Majelis Dhuha Bantul dan anggota PPHI DIY ini.
Owner Marina Roti, Tini, merasa bahagia bisa ikut serta dalam piknik dan healing mengunjungi pabrik produk legenda enting-enting 2 Holo, singkong olahan kreatif D9, produksi cakar kripik ayam UD Jowo Alus, keripik paru dan abon sapi Sapindo di Salatiga.
Bahkan juga mengunjungi pabrik kreasi tembaga dan kuningan AA Galery, yang produknya sangat memberikan manfaat.
“Kami belanja banyak banget sampai susah bawa pulangnya,” kelakar Tini yang didampingi putrinya Marina.
Begitulah kalau juragan kuliner piknikan, jutaan rupiah dibelanjakan untuk belanja perlengkapan katering.
Disadari Bukhori, Ketua PPJI Bantul, tuntutan konsumen dalam menggunakan jasa pengusaha katering, penampilan dan show off force dibutuhkan. “Dan kita harus adaptif dengan permintaan klien,” kata Bukhori yang juga pengurus KADIN Bantul.
Begitulah ketika para juragan katering yang didominasi emak-emak healing dan menimba ilmu menjaga bisnis berbasis makanan. “Agar bisa dirawat dan dijaga dengan baik,” kata Sumarsono Al Habsi dari Sapindo yang bisnis restoran, toko oleh-oleh.
Sumarsono melalui Al Habsi Sport Agency mengelola pengasuhan bakat badminton untuk anak-anak dimulai dari dua anaknya yang menjadi atlet badminton Indonesia.
Kini, emak-emak juragan katering di Bantul kembali ke dunia rutinitas melayani permintaan relasi dan klien sambil mengelola usaha dengan bahagia dan berbagi sesama. (Fan)