KABAREWISATA.COM – Pendopo Kalurahan Condongcatur beserta ruang gamelan (sasono gongso) diresmikan GKR Mangkubumi, Rabu (3/1/2023) sore, didampingi Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, S.E., Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman dan Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji, SIP, MIP.
Peresmian pendopo Kromoredjan dan ruang gamelan ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga melati oleh GKR Mangkubumi dilanjutkan penandatanganan prasasti, diiringi gamelan yang dimainkan paguyuban Ngesti Laras Condongcatur.
Pada kesempatan itu GKR Mangkubumi terkesan dengan pendopo Condongcatur yang sangat megah: full kayu, bangunannya mengembalikan desainnya sebagai sebuah pendopo. “Dan yang utama pendopo ini digunakan untuk rembug warga dan mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat,” kata GKR Mangkubumi.
GKR Mangkubumi berharap pendopo itu bisa juga untuk latihan menari dan latihan membatik. “Sehingga bisa makin regeng,” tandasnya.
Menurutnya, masyarakat bisa bersama-sama latihan budaya. “Karena siapa lagi kalau bukan kita yang nguri-uri budaya Jawa,” kata GKR Mangkubumi.
Nantinya kawasan budaya akan terus dikembangkan dan dijaga bersama. “Karena ke depan kita punya mimpi yang besar dan Condongcatur merupakan dari bagian dari mimpi besar Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi kawasan warisan budaya dunia,” ungkap GKR Mangkubumi.
“GKR Mangkubumi yang telah menyempatkan waktunya untuk hadir di Kalurahan Condongcatur merupakan kebahagiaan bagi kami dan warga masyarakat Condongcatur,” kata Reno.
Pemerintah Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, telah menyelesaikan pembangunan pendopo Kromoredjan (nama lurah pertama Condongcatur tahun 1946) dan ruang gamelan.
Pembangunan pendopo Kalurahan Condongcatur menghabiskan dana sebesar Rp. 1.837.120.000,- dan ruang gamelan Rp. 418.995.732,- sehingga total anggaran biaya sebesar Rp. 2.256.115.732,- berasal dari dana SILPA dan Pendapatan Asli Kalurahan.
“Pendopo itu nantinya akan diperuntukkan bagi berbagai aktivitas seperti seni budaya, UMKM dan kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat,” papar Reno.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, S.E., menyampaikan, dengan diresmikannya pendopo dan ruang gamelan ini diharapkan dapat meningkatkan pelestarian budaya di Kalurahan Condongcatur.
“Hal tersebut sesuai dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman dalam pengembangan Kalurahan berbasis budaya,” kata Danang.
Saat ini Kabupaten Sleman sudah memiliki 19 desa/kalurahan yang sudah ditetapkan melalui SK Gubernur DIY sebagai desa budaya dan ada 5 kalurahan yang sudah ditetapkan menjadi desa mandiri budaya untuk mendukung Keistimewaan Yogyakarta.
Pemerintah Kabupaten Sleman memberi apresiasi kepada Lurah Condongcatur beserta para pamongnya dengan dana SILPA PAD-nya dapat membangun pendopo yang megah.
“Ini merupakan bagian dari motivasi bagi kalurahan lainnya di Kabupaten Sleman untuk mengikuti pembangunan dan kemajuan seperti di Condongcatur ini,” ucap Danang.
Pembangunan pendopo Kromoredjan Kalurahan Condongcatur dengan merangkai kayu jati dari Cepu, Jawa Tengah, dimulai pada Januari 2023 dan selesai April 2023. Sedangkan pembangunan ruang gamelan dimulai Agustus 2023 dan selesai Desember 2023.
Keberadaan pendopo dan ruang gamelan tersebut diharapkan semakin memeriahkan pentas kesenian dan atraksi budaya serta menjadi motivasi bagi pamong dan masyarakat dalam upaya pelestarian budaya di Kalurahan Condongcatur. (Fan)