KABAREWISATA.COM – Menjelang HUT ke 76 Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta yang jatuh pada tanggal 7 Juni 2023, pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti dibersihkan atau dijamas.
Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, sesuai dengan namanya pusaka ini menjadi simbol agar Pemkot Yogyakarta dapat terus memberikan kebaikan kepada masyarakat.
“Jamasan ini juga sebagai simbol mengingat kembali akan pesan yang diberikan oleh Sri Sultan HB X kepada Pemkot Yogyakarta,” ujar Singgih di Balaikota, Selasa (6/6/2023).
Singgih menambahkan, selain itu prosesi pembersihan pusaka berusia 102 tahun ini juga sebagai upaya menjaga pusaka agar tidak rusak, sekaligus untuk melestarikan budaya.
Sehari-harinya, pusaka kuno sarat makna ini ditempatkan atau disimpan di ruang kerja Walikota Yogyakarta.
Jamasan diawali dengan melepas rangkaian melati yang menghiasi pegangan tombak dan sarung, kemudian mata tombak dibersihkan dan dikeringkan. Setelah kering, tombak tersebut dikembalikan ke tempat penyimpanan.
Seluruh prosesi jamasan ini dilakukan oleh Sigit Gunawan Putranto yang merupakan Lurah Patehan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta.
Sigit menjelaskan, prosesi jamasan ini termasuk proses jamasan alit/kecil karena dilakukan bukan pada bulan Sura.
“Biasanya jamasan itu prosesnya semua minyak diluruhkan, namun pada jamasan kali ini hanya pembersihan karat saja, serta diberikan minyak untuk menjaga agar pusaka tidak berkarat,” terangnya.
Sigit mengatakan, tombak ini merupakan benda pusaka pemberian dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Tombak Kyai Wijoyo Mukti merupakan peninggalan leluhur di masa kepemimpinan Sri Sultan HB VIII. Kemudian oleh Sri Sultan HB X, tombak ini diserahkan kepada Pemkot Yogyakarta.
“Penyerahan pusaka ini juga bertepatan pada peringatan HUT ke-53 Pemkot Yogyakarta yakni pada tanggal 7 Juni 2000,” pungkasnya. (*)