KABAREWISATA.COM – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Siti Nur Azizah, SE, M.Si, lakukan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan dan ekowisata.
Pengabdian tersebut dilaksanakan selama seminggu di Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
Siti Nur Azizah, mengatakan, kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan fokus pada stunting dan program Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) melalui praktik cuci tangan dan sikat gigi yang baik serta benar.
Untuk program pendidikan lebih menargetkan psikologi, nasionalisme dan skill siswa-siswi Sekolah Dasar, seperti bahasa Inggris praktis, motivasi belajar melalui dongeng, pengenalan pahlawan, pengenalan profesi dan pohon impian untuk membangun kepercayaan diri anak-anak untuk memiliki cita-cita yang tinggi.
Disampaikan Ketua Yayasan Semangat Muda Indonesia, Desa Keciput dan sekitarnya terkenal dengan wisata alam yang sangat memukau. Di antaranya snorkling spot, pulau Kelayang, pulau Garuda, pulau Lengkuas yang dilengkapi dengan mercusuar sebagai ikon Kepulauan Belitung.
Tidak hanya itu. Pantai Tanjung Tinggi yang merupakan lokasi syuting film Laskar Pelangi pun menjadi lokasi wisata alam yang asri.
“Seluruh wisata ini merupakan kekayaan alam yang perlu diperkenalkan kepada nusantara dan dunia melalui video branding wisata yang merupakan program kerja bidang ekowisata,” ungkap Siti Nur Azizah, Rabu (15/3/2023).
Selain itu, kreativitas masyarakat desa Keciput juga perlu diapresiasi dengan memperkenalkan potensi desa Keciput seperti madu, kerupuk khas daerah dan souvenir wisata seperti matudong dan tas anyaman khas Belitung.
Desa Keciput, lanjut Azizah, juga memiliki program penangkaran tukik (anak penyu) yang perlu didukung dan dilestarikan. “Saya berharap program ini tidak hanya di perkenalkan di Indonesia, tapi juga di kancah internasional,” katanya.
Menurutnya, Yayasan Semangat Muda Indonesia melaksanakan program pengabdian di Desa Keciput. “Ini sebagai agenda rutin diikuti dengan program-program pengabdian di desa-desa yang memiliki potensi serupa,” ungkapnya sambil menjelaskan program berjalan lancar diikuti 32 pemuda dan pemudi dari 12 provinsi di Indonesia. (Fan)