KABAREWISATA.COM – Dengan kendaraan berbasis listrik, secara bertahap pencemaran dapat berkurang. World Economic Forum di Davos Switzerland beberapa waktu lalu mengangkat tema utama tentang Global Energy Crisis.
Demikian juga dengan G-20 Summit yang berlangsung di Bali tahun 2022 lalu, para pemimpin negara-negara yang tergabung dalam G-20 — yang merupakan 20 negara yang mempunyai GDP terbesar di dunia — telah berkomitmen untuk mengembangkan industri kendaraan listrik.
Untuk itulah V STORK Indonesia bekerja sama dengan PT WIKA Industri Manufaktur, PT Pos Indonesia, PT Nalendra Halilintar Samudera dan Pusat Studi Ekonomi dan Bisnis UKDW mengadakan acara soft launching QYLO dan talk show “Be Ready for Global Energy Crisis”, Senin (20/2/2023), di Phoenix Ballroom The Phoenix Hotel Yogyakarta.
Dalam sambutan pembukaan, Dwiyacitta Nura Nugraha selaku Direktur V STORK Indonesia berkomitmen untuk mendukung industri kendaraan listrik yang seratus persen diproduksi di Indonesia.
Sejak awal V STORK melihat kebutuhan akan kendaraan lisrik di masa depan dan dunia akan mengalami krisis energi.
V STORK Indonesia juga bekerjasama dengan V STORK Singapore sebagai pintu gerbang untuk menembus pasar kendaraan listrik di Asia dan dunia.
Menurut Tan Kim Hock, Komisaris V STORK Singapore, dunia sedang dalam transisi menuju ke kendaraan listrik.
“Pasar kendaraan listrik dunia akan terbuka lebar dan terus meningkat dari waktu ke waktu,” kata Tan Kim Hock.
Dikatakan Perminas Pangeran, Dekan Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), topik riset dan roadmap yang telah disusun Fakultas Bisnis UKDW yaitu environtmental, social and corporate governance.
Wishnu Soehardjo selaku Direktur V STORK Singapore sangat siap untuk mendukung V STORK Indonesia dalam memasuki persaingan kendaraan listrik di pasar global.
“Ke depan, masyarakat dunia akan sangat membutuhkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi,” kata Wishnu Soehardjo.
Untuk itulah V STORK mengembangkan aplikasi QYLO yang mampu menghitung berapa kilo penghematan energi yang dapat dilakukan dengan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. (Fan)