Dibuka, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke-18

0
26

KABAREWISATA.COM – Kegiatan ini diharapkan bisa jadi ruang mewujudkan toleransi bersama. Berabad-abad yang lalu bangsa Tionghoa datang ke Nusantara telah terbukti mampu beradaptasi dengan menghasilkan banyak hal dari kesenian, kuliner, budaya hingga banyak hal lain.

Hal tersebut disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke-18, Senin (30/1/2023) malam, di kawasan Kampung Ketandan Yogyakarta, yang hadir bersama GKR Hemas.

“Tentu, di Yogyakarta juga demikian,” tandas Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang mencontohkan wayang Potehi, di mana ada proses akulturasi antara wayang kulit dan kebudayaan Wacinha yang menghasilkan wayang Potehi.

Gubernur DIY yang mengapresiasi penyelenggaraan PBTY 2023 ini, menyebut banyak kesamaan antara budaya Tionghoa dan Jawa. “PBTY ini menjadi simbol keberagaman budaya di Indonesia, khususnya di DIY,” kata Sri Sultan HB X.

Setelah dua tahun hanya digelar secara daring karena pandemi Covid-19, kali ini dibuka secara offline dan mampu menyedot animo masyarakat untuk mengunjungi.

Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, SIK, MH, sangat senang diadakannya Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) ke-18 yang mengusung tema “Bangkit Jogjaku untuk Indonesia”.

Pekan Budaya Tionghoa tahun ini akan berlangsung selama tujuh hari sampai 5 Februari 2023 mendatang dengan menyajikan beberapa kegiatan seperti panggung utama kesenian, atraksi barongsai, panggung hiburan musik, street food dan lain lain. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here