KABAREWISATA.COM – Maraknya penyakit Zoonosis yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul menjadi sebuah perhatian yang serius.
Salah satu upaya untuk menekan meningkatnya kasus Zoonosis, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul menggelar diskusi dan pembentukan Satgas One Health serta penyusunan Rencana Aksi One Health Tingkat Kapanewon se-Kabupaten Gunungkidul.
Diskusi dan pembentukan Satgas One Health digelar di Ruang Handayani Kantor Setda Kabupaten Gunungkidul pada 12 Januari 2023 dihadiri Panewu dan Kepala Puskesmas di seluruh Kabupaten Gunungkidul.
Narasumber di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul dr Dewi Irawaty, M.Kes, Prof drh Wayan Tunas Artama, Dr drh Heri Wijayanto, MP, drh Dyah Ayu Widiasih. Sedangkan dari Australian Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) memberikan materi mengenai tindakan pencegahan Zoonosis.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Gunungkidul, Agus Hartadi, ketika membuka diskusi tersebut mengatakan Satgas tingkat kabupaten yang sudah terbentuk sejak 2018 sempat terhenti karena pandemi Covid-19.
Menurutnya, SK sudah diperbarui Bupati Gunungkidul. “Dan harapannya tidak sampai berhenti di terbitnya SK saja, tetapi juga ada action dan mengimplementasikan tugasnya,” kata Agus Hartadi.
Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul dalam membentuk Satgas One Health dibantu dan didukung oleh Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) yang bergerak di penguatan sistem ketahanan kesehatan.
Tugas Satgas One Health untuk mengawasi dan mencegah serta mengirimkan kasus Zoonosis yang sedang marak di Gunungkidul. “Karena melihat dampak yang ditimbulkan sangatlah besar,” terang Agus Hartadi.
Dengan telah dibentuknya Satgas Tingkat Kabupaten dan digelarnya diskusi tersebut diharapkan dapat dibentuk Satgas Tingkat Kapanewon. (*/Fan)