KABAREWISATA.COM – Indonesia Tea Marketing Association (ITMA) bersama TeaLOGi Sky View jogja, Business Watch Indonesia, Paguyuban Tani Lestari dan Yayasan Komoditi Lestari menggelar event Pekan Teh Rakyat Yogyakarta 2022 yang mendukung produk teh rakyat selama 2 hari pada tanggal 17 dan 18 Desember 2022 di TeaLOGi Sky View – Restaurant and Cafe. Jl, Tambak Bayan, Babarsari, Catur Tunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281.
Ajang Pekan Teh Rakyat Jogjakarta 2022 tersebut hadir dalam rangka gerakan untuk meningkatkan dukungan masyarakat kepada petani teh Indonesia. Selain itu juga untuk mengembangkan usaha petani teh Indonesia dan mendorong peningkatan konsumsi teh Indonesia yang berujung pada gerakan mendukung produk teh rakyat dari hulu ke hilir.
Hal itu diungkapkan oleh Veronika Ratri Kustanti Direktur ITMA (Indonesian Tea Marketing Asisociation) dalam rangkaian acara jumpa wartawan bersama Atik Dharmadi Sekretaris Eksekutif ITMA, Waras Paliant Wakil Ketua Paguyuban Tani Lestari, Nyoman Oka Tridjaja ketua Yayasan Komoditi Lestari serta Nanang Christianto pengelola brand Teh nDeso di TeaLOGi Sky View, Tambak Bayan, Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (17/12/2022).
Veronika Ratri selaku Direktur ITMA (Indonesian Tea Marketing Asisociation) menjelaskan bahwa para petani teh kini mulai menyadari peran pentingnya rantai pasok dan upaya perbaikan kolektif melalui kelompok atau koperasi tani.
“Salah Satu upayanya adalah mendayagunakan koperasi sebagai pengumpul untuk memangkas rantai pasok, mengimplementasikan Good Agricultural Practice, hingga diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen,”papar Veronika.
Dirinya juga menambahkan bahwa ITMA (Indonesian Tea Marketing Asisociation) adalah sebagai sebuah asosiasi yang bertugas menjadi ujung tombak dalam mempromosikan produk teh rakyat kepada masyarakat luas.
“ITMA akan selalu memberikan support pada produk teh rakyat, karena masa depan industri teh Indonesia sangat bergantung pada Perkebunan Rakyat, mengingat dominasi kepemilikan lahan ada pada mereka, “ ungkapnya.
“Maka kami mengajak generasi muda terutama yang bergerak di sektor F&B, Kafe, dan UKM pangan untuk ikut membantu mempromosikan dan menggunakan produk yang dihasilkan dari teh rakyat,” imbuh Veronika.
Sementara itu Nanang Christianto selaku pengelola brand Teh nDeso mengungkapkan bahwa Teh nDeso diproduksi dari pucuk teh berkualitas yang hanya diambil dari perkebunan teh rakyat dengan sortasi dan manajemen mutu yang terjamin agar mempunyai cita rasa dan aroma khas.
“Teh nDeso ini sudah mendapatkan standar LESTARI yang memastikan bahwa praktik budidaya dan pengolahan teh sudah memperhatikan aspek sosial dan lingkungan berdasarkan prinsip berkelanjutan,” ungkap Nanang.
“Kami juga memberikan harga yang adil untuk petani-petani kami karena mereka sudah melakukan proses budidaya sesuai dengan standar LESTARI, sehingga disamping ikut mempertahankan eksistensi perkebunan teh rakyat juga memberikan kualitas teh terbaik untuk konsumen Indonesia serta menjadi salah satu ujung tombak teh rakyat yang membantu dan mendukung perkebunan teh rakyat mulai dari hulu hingga ke hilir.” tutupnya. (Soe)