KABAREWISATA.COM – Tim Abdimas Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) yang diinisiasi oleh Elizabeth Fiesta Clara Shinta Budiyono, SM, MM bersama tim terdiri dari Bartolomeus Galih Visnhu Pradana, SE, M.Sc, Mario Rosario Wisnu Aji, SE, M.Ec.Dev, Tegar Satya Putra, SE, M.Sc, Yohanes Mario Pratama, SE, M.Acc, Agatha Mayasari, SE, M.Sc dan berkolaborasi bersama Stefani Santi Widhiastuti, S.Farm, M.Biotech dari Fakultas Teknobiologi UAJY mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Penyuluhan potensi bisnis daun kelor telah dilaksanakan pada 24 November 2022 lalu di Pendopo Balai Kalurahan Kelor, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Dihadiri Lurah, Dukuh, Ketua RT, Ketua RW, Karang Taruna, Bamuskal, PKK, oamong, praktisi pengolah kelor, dan Perpusda Kabupaten Gunungkidul.
Penyuluhan ini dilatarbelakangi dengan adanya tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh Pemerintah Kalurahan Kelor dalam mendorong masyarakatnya untuk berwirausaha. “Khususnya dalam mengembangkan nilai ekonomi dari pengolahan daun kelor,” kata Lurah Kelor, Suratman, didampingi Tugiyanto selaku penggerak usaha daun kelor.
Saat ini, seperti disampaikan Suratman, masalah yang dihadapi masyarakat Desa Kelor adalah kurangnya awareness yang ada pada masyarakat akan pentingnya berwirausaha. “Sehingga minat untuk mengembangkan sumber daya daun kelor tidak terlalu tinggi,” ungkap Suratman.
Masyarakat cenderung lebih senang berprofesi sebagai petani dan buruh karena upah yang dihasilkan bisa dirasakan di waktu yang sudah pasti dibandingkan mendapatkan pemasukan yang lebih besar sebagai pengusaha.
“Hal ini utamanya karena masyarakat tidak terlalu menyukai risiko dari ketidakpastian pemasukan yang diperoleh dari menjadi wirausahawan,” papar Suratman.
Berdasarkan tantangan dan hambatan yang disampaikan Suratman, kemudian Tim Abdimas FBE UAJY melaksanakan penyuluhan potensi bisnis daun kelor. Sesi pertama disampaikan Stefani Santi Widhiastuti, S.Farm, M.Biotech dari Fakultas Teknobiologi UAJY tentang manfaat daun kelor bagi kesehatan.
Dijelaskan Santi, kelor merupakan the miracle tree atau pohon keajaiban yang memiliki begitu banyak manfaat bagi kesehatan. “Dan semua bagian kelor dapat dimakan,” kata Santi, yang menjelaskan juga tentang proses panen dan pengeringan daun kelor.
Sesi kedua disampaikan Tim Fakultas Bisnis dan Ekonomika tentang daun kelor dan potensi bisnisnya. Kali ini tim menjelaskan berbagai macam potensi bisnis olahan produk makanan, minuman dan kecantikan dari daun kelor.
Dijelaskan pula konsep pemasaran melalui strategi pemasaran 4P, yaitu Product, Price, Place, Promotion.
Peserta penyuluhan sangat antusias dan berkeinginan untuk memulai berwirausaha mengembangkan olahan daun kelor. “Terlebih pada era digitalisasi ini jangkauan pasar pada pemasaran digital bisa lebih luas lagi,” ungkap Elizabeth Fiesta Clara Shinta Budiyono, SM, MM, Selasa (6/12/2022).
Lebih dari itu, kata Elizabeth, peserta penyuluhan mengharapkan adanya pendampingan lebih lanjut dari Tim UAJY. “Khususnya dalam pendampingan proses produksi, pembuatan logo, pengemasan hingga pemasaran olahan daun kelor,” kata Elizabeth.
Dari kegiatan penyuluhan ini diharapkan sebagai awalan dalam mendorong masyarakat untuk menginisiasi menangkap peluang bisnis dari olahan daun kelor.
Setidaknya mampu melahirkan harapan baru untuk memunculkan kegiatan bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Kelor.
Masyarakat Desa Kelor diharapkan dapat mengembangkan nilai ekonomi dari olahan daun kelor. Selain itu, Desa Kelor diharapkan menjadi desa wisata sentra hasil olahan daun kelor. Terlebih Pemerintah Kalurahan Kelor sudah menyiapkan tempat transaksi olahan daun kelor yang lengkap dengan fasilitasnya: Omah Godhong Kelor. (Fan)