KABAREWISATA.COM — Masyarakat Yogyakarta kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama melalui kegiatan Malioboro Charity for Sumatera. Sebuah aksi kemanusiaan berbasis seni dan budaya yang digelar Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta.
Kegiatan tersebut merupakan wujud dukungan moral dan solidaritas untuk saudara-saudara di Sumatera yang tengah mengalami musibah dan membutuhkan bantuan.
Sebagai ruang seni budaya yang hidup dan dinamis, kawasan Malioboro hari ini Rabu (10/12/2025) tidak hanya menjadi tempat ekspresi kesenian, tetapi juga hadir sebagai ruang publik yang mengakomodasi kepentingan sosial, khususnya dalam menggerakkan kepedulian dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui energi kebudayaan, Yogyakarta membuktikan bahwa aksi kemanusiaan bisa diwujudkan dengan cara yang indah, inklusif dan menyentuh hati.
Kegiatan yang digelar pukul 10.00 – 18.00 WIB diawali dengan doa bersama warga dan pelaku usaha Malioboro yang dilakukan di sepanjang pedestrian hingga Titik Nol Kilometer.
Aksi tersebut menjadi simbol bahwa kepedulian tidak berhenti pada penggalangan dana, tetapi juga pada doa dan harapan untuk keselamatan serta pemulihan saudara di Sumatera.
Berbagai pertunjukan budaya turut memeriahkan kegiatan: kesenian Angguk, penampilan Bidadari Band, pembacaan puisi, flashmob dan kegiatan makan bareng “Jangan Bobor Sambel Jenggot” di Titik Nol Kilometer sebagai simbol kebersamaan dan gotong royong khas Yogyakarta.
Donasi untuk aksi itu dihimpun melalui Baznas Kota Yogyakarta, yang terbuka untuk partisipasi masyarakat. Transparansi pengelolaan donasi menjadi bagian penting yang akan memastikan bantuan tepat sasaran.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, menyampaikan, kebudayaan tidak hanya berbicara tentang karya, tetapi juga tentang nilai.
Kegiatan itu merupakan bukti kebudayaan mampu menggerakkan solidaritas. “Yogyakarta hadir bukan sekadar menonton musibah, tetapi ikut membantu dengan cara yang sesuai dengan karakter kita: penuh rasa, penuh keikhlasan,” ujar Yetti.
Melalui Malioboro Charity for Sumatera, Yogyakarta menunjukkan peran penting ruang budaya sebagai penggerak aksi kemanusiaan.
Melalui kegiatan tersebut akan menjadi inspirasi bagi berbagai wilayah di Indonesia untuk memperkuat persaudaraan lintas daerah melalui seni, budaya dan nilai luhur kemanusiaan. (Fan)















