KABAREWISATA.COM – Ir. Edy Muhammad Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta melangsungkan Workshop Perlindungan Khusus Anak Dari Ancaman Napza Di Kota Yogyakarta, Rabu (2/8/2023) di Ruang Rapat Kunthi Gedung PKK Lt.2 Kompleks Balaikota Yogyakarta, dalam paparannya menerangkan bahwa Kota Yogyakarta telah melaksanakan grand design penanganan anak sesuai dengan kebijakan pusat, dan mendapatkan apresiasi sangat baik, indeks ketahanan keluarga sebagai rapot pelaksanaan sasaran kegiatan, ketahanan keluarga menjadi prioritas, konselor keluarga juga akan dibentuk guna memperkuat ketahanan keluarga.
Bidang Pengaduan dan Mediasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kota Yogyakarta Hari Muryanto, S.S. mengharap dari workshop akan muncul ide ide gagasan efektif penanganan anak yang memakai Napza sehingga perencanaan kegiatan dari berbagai dinas terkait bisa memiliki dampak solutif bagi masyarakat untuk mencegah merebaknya penggunaan Napza.
“Usai mendengar berbagai problem, pemantik diskusi dan juga berbagai solusi yang mesti dilakukan memandang perlu adanya kerjasama lintas lembaga, instansi, komunitas, LSM, Ormas dalam mengatasi bersama problematika yang ada,” katanya.
Perwakilan Bappeda Agus Salim, SE., M.A. menyampaikan pemantik diskusi tentang kebijakan perlindungan khusus anak dan upaya pencegahan Napza, kebijakan pelaksanaan P4GN, Konsep Kelurahan Bersinar dan berbagai upaya yang telah dilakukan melalui perencanaan yang ada.
Suwarna, S.IP M.Si. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja ada dua jalur terkait penanganan Napza, pertama melalui eksternal gerakan Forum Kampung Panca Tertib (FKPT) di wilayah kota melalui kegiatan sapaan anak kost, asrama, dll dengan menggandeng PKK di wilayah.
Program kedua Program JATAYU (Pelajar Kota Yunior) dan Satpol PP BERKAH (Satuan Polisi Pamong Praja Bergerak Bersama Sekolah). Program Satpol PP berbasis sekolah secara berkelanjutan. Satpol PP BERKAH menjadikan sekolah dari tingkat TK sampai dengan SLTP sebagai mitra berkelanjutan dalam cipta kondisi keamanan, ketertiban, kedisiplinan bagi pelajar di sekolah.
Habituasi sikap dan perilaku yang ditanamkan di sekolah melalui 5 tertib, yaitu; tertib daerah milik jalan (damija), tertib bangunan, tertib usaha, tertib lingkungan dan tertib sosial.
Inovasi Satpol PP BERKAH memberikan ruang partisipasi maksimal bagi sekolah secara berkelanjutan dan sekaligus melakukan pemberdayaan sekolah dalam cipta kondisi keamanan, ketertiban, kedisiplinan berbasis sekolah,” papar Suwarna.
“Inovasi ini merupakan implementasi pentahelix dalam melaksanakan pembanguan, yakni kampung, korporasi, komunitas, kampus dan Kota Yogyakarta,” tutup Suwarna
Ketua Garda Mencegah Dan Mengobati (GMDM) Jogja K. Herman Setiawan sepakat penguatan ketahanan keluarga menjadi benteng utama dalam upaya pencegahan anak terjerat Napza, rehabilitasi korban menjadi syarat wajib bukan pemberian hukuman karena pecandu tidak bisa sembuh total hanya bisa pulih dan menjaga agar tidak kembali terjerumus.
Konselor keluarga bersertifikasi resmi perlu digalakkan untuk bisa melakukan konseling dan pendampingan. Kontinuitas keberlanjutan program terkait anggaran butuh komitmen kuat pemerintah.
“GMDM Kota Jogja telah membuka jalur komunikasi dengan Pj. Walikota Jogja dalam upaya pencegahan melalui dinas Pendidikan Kota Jogja dengan melaksanakan program edukasi dan pendampingan oleh konselor konselor GMDM yang telah bersertifikasi resmi dari BNN Pusat maupun Kemensos untuk mengedukasi para guru guru Bimbingan dan Konseling (BK) se kota Jogja dan juga Sekolah Penggerak yang dirasa sangat efisien dan tepat sasaran sebagai garda terdepan menangani problem dan pencegahan anak dimana posisi disekolah memakan waktu yang cukup panjang selain bersama keluarga dan lingkungan,” terang Herman.
“Dalam upaya pengobatan GMDM kota menggandeng Pondok Elkana untuk rawat inapnya sedang untuk rawat jalan GMDM dalam proses tahapan pengelolaan Balai Adyaksa Jogja yang bekerjasama baik dari Kejati, Kejari, Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Kota Yogya dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta,” lanjut Herman.
“Para korban diharapkan berani lapor ke GMDM Jogja untuk mendapatkan pendampingan guna lepas dari candu dan bila berbakat sebagai motivator dapat berlatih menjadi narasumber yang handal yang akan menjadikan motivasi diri maupun bagi pengguna lain yang belum pulih sehingga kesadaran kolektif bisa terbentuk dengan memperbesar jaringan gank mantan pengguna yang bisa pulih dan bergabung menjadi tim motivator bagi pengguna lainnya, ini semua sangat dibutuhkan komitmen dan niat baik pemerintah kota dan didukung semua elemen yang ada,” tutup Herman
Adapun banyak elemen instansi, lembaga, LSM, Ormas yang terlibat dalam workshop yaitu Ka. DP3AP2KB Kota Yogya, Ketua TP PKK Kota Yogya, Ka. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Ka. Kanwil Kemenkumham DIY, Ka. Kanwil Kemenag DIY, Ka. Bapas Kelas 1 Yogyakarta, Kodim 0734 Kota Yogyakarta, Satuan Reskrim Narkoba Polresta Yogyakarta, Ka. BNN Kota Yogyakarta, Ka. Balai Pendidikan Menengah Kota Yogyakarta, Ka. Bappeda Kota Yogyakarta, Ka. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Ka. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Ka. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Ka. Satpol PP Kota Yogyakarta, Ka. Badan Kesbangpol Kota Yogyakarta, Psikolog Puspaga Kenari Kota Yogyakarta, Kanit Reskrim PRA Kotagede, Kanit Reskrim PRA Gondokusuman, Pengurus Musyawarah Guru BK (MGBK) Kota Yogyakarta, Pengurus Forum Anak Kota Yogyakarta (FAKTA), Pengurus Forum Anak Kelurahan Gunungketur, Pemgurus OSIS SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, Pemgurus OSIS SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Pengurus OSIS SMA N 6 Yogyakarta, Pengurus OSIS SMK N 4 Yogyakarta, Kepsek SMP N 16 Kota Yogyakarta, Kepsek SMP N 15 Kota Yogyakarta, Kepsek SD Tumbuh Kota Yogyakarta, Kepsek SD N Kyai Mojo Kota Yogyakarta, Pengurus STAK (Satuan Tim Anti Kriminalitas) Yogyakarta, Pengurus Kelurahan Bersinar Brontokusuman, Pengurus Forum Kampung Panca Tertib (FKPT) Yudhonegaran Kel. Prawirodirjan, Pengurus Ormas Merkid’s (Meegangsan Kidul) Kota Yogyakarta, Pengurus ormas FKJR (Forum Komunikasi Jogjakarta Rembug) Korwil Kota Yogyakarta, Pengurus GMDM (Garda Mencegah dan Mengobati) Kota Yogyakarta, Pengurus KIBER (Kricak Bersatu) Kota Yogyakarta, Tokoh Kampung Rusun Kleringan Jogoyudan, Tokoh Kampung Badran, DPP Brajamusti Yogyakarta, Ketua dan Komisioner KPAID Kota Yogyakarta, Kabid PPHA, Kabid KBPK, Kabid PPD dan Staf. (khs)