KABAREWISATA.COM – Kamar Dagang Dan Industri (KADIN) DIY menggelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) KADIN DIY 2023 dengan tema ‘Tumbuh Kuat, Ekonomi Hebat’ selama 3 hari mulai hari Jumat sampai dengan Minggu (3-5) Maret 2023 di Yudhistira Hall Lantai 2 Jogja Expo Center (JEC).
Rapimda Kadin DIY yang dihadiri oleh 21 Wakil Ketua Umum (WKU) bersama anggota dan juga para ketua Kadin Kabupaten dan Kota Se- DIY ini dibuka oleh Wakil Gubernur (Wagub) DIY KGPAA Paku Alam X mewakili Gubernur DIY pada Jumat (3/3/2023).
Salah Satu peserta Rapimda Kadin DIY yaitu Wakil Ketua Umum (WKU) KADIN DIY Bidang Pariwisata, Ir. Arif Effendi bersama anggotanya berkesempatan menyampaikan program kerja bidang kepariwisataan khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta dengan program kerja yang mendorong Ekosistem Pariwisata dapat berkembang lebih Sehat.
Arif menyampaikan bahwa bahwa sektor pariwisata DIY memerlukan dorongan dari para pihak untuk secara komprehensif memajukan sektor pariwisata dengan cara memposisikannya sebagai lokomotif perekonomian DIY.
“Disinilah perlunya peran sinergi Heksaheliks ( pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, media dan lembaga finansial) dalam membangun ekosistem pariwisata yang sehat khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta,” papar Arif disela rapimda pada awak media pada Jumat (3/3/2023).
“Sinergi Heksaheliks untuk membangun pariwisata Jogja yang sehat diantaranya dengan mendorong kebijakan pemerintah yang pro terhadap industri pariwisata, akademisi dalam inovasinya, pelaku usaha dalam membangun iklim bisnisnya, menggandeng komunitas peduli pariwisata , mempublikasikannya melalui media dan juga mengajak lembaga keuangan terlibat dalam penguatan finansial pelaku usahanya,” imbuhnya.
“Kami juga sudah membuat program dalam membranding Pariwisata Jogja melalui slogan atau jargon “Tourism First” (Finest, Integrity, Responsible,Sincerity and Togetherness) yang dicanangkan pertengahan tahun lalu (Juli 2022), didukung oleh pelaku usaha (PHRI dan ASITA) dan juga Dinas Pariwisata agar dijadikan branding bagi layanan pariwisata DIY sehingga terbangun kesadaran (common sense) bagi masyarakat secara luas,” ungkapnya.
Arif yang juga pelaku usaha bidang perhotelan memaparkan tentang program kegiatan “Jogja Carnival” berupa Rangkaian atraksi, transaksi, dan apresiasi dalam rangka mempromosikan pariwisata di DIY yang dimotori oleh Yayasan Jogja Carnival Istimewa, KADIN DIY, PHRI, ASITA, APINDO, ORGANDA dan para pelaku industri pariwisata di Yogyakarta.
“khusus untuk transaksi kita juga sudah membuat aplikasi Jogja Carnival yaitu aplikasi untuk mencari event dan diskon di Yogyakarta yang bisa diunduh di google play store dan akan dilaunching bulan Agustus 2023 mendatang,” jelasnya.
“Harapan kami pariwisata DIY akan tumbuh semakin baik, sehat, berkualitas dengan beragam destinasinya yang menarik baik event – eventnya, kulinernya, pelayanannya, kebersihannya, keamanannya dan bisa menjaga budayanya, sehingga menjadikan wisatawannya betah berlama – lama tinggal di Jogja serta datang kembali,” harapnya.
“Dengan begitu maka ekonomi bisa ikut tumbuh kuat, apalagi jika jiwa tourism firstnya bisa d pahami semua pihak kami yakin ekonomi Jogja tumbuh lebih cepat, bahkan industri pariwisata ini bakal menghasilkan devisa yang hebat di tahun 2024 atau 2025 mendatang,” tutup Arif. (soe)