Upacara Adat Suran Mbah Demang, Melestarikan Peninggalan dan Tradisi Leluhur

0
76

KABAREWISATA.COM – Upacara adat Suran Mbah Demang telah diselenggarakan pada 7 Sura atau malam hari jelang 8 Sura pada 25 Juli 2023 di Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, yang hadir berkesempatan menyebar “udik-udik” serta melepas merpati putih sebelum mengikuti prosesi kirab pusaka, kitab dan bendhe menuju rumah tabon Ki Demang Cokrodikromo Modinan dengan menaiki andong.

Kirab budaya Suran Mbah Demang melewati rute di sepanjang Desa Banyuraden, dari mulai halaman Kalurahan Banyuraden menuju rumah tabon Ki Demang di Jalan Godean Km 3 Modinan.

Ratusan bregada prajurit, kelompok kesenian serta ogoh-ogoh yang tergabung dalam 17 kelompok, turut memeriahkan upacara adat tahunan ini.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengajak masyarakat untuk melestarikan peninggalan dan tradisi leluhur. “Nilai-nilai luhur yang dimiliki Ki Demang dapat dimaknai untuk diimplementasikan di kehidupan sehari-hari,” kata Kustini.

Kata Kustini, hal tersebut bisa dijadikan pegangan dalam hidup yang selaras dan tidak bertentangan dengan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Melalui upacara adat ini juga bisa menjadi pengingat bagi masyarakat Banyuraden dan sekitarnya akan tradisi leluhur yang harus dilestarikan. Apalagi, upacara adat Suran Mbah Demang ini sudah menjadi warisan budaya tak benda yang ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.

Harapannya, nilai-nilai luhur Ki Demang ini bisa diserap masyarakat sebagai bekal hidup bermasyarakat. “Dan kegiatan ini bisa menjadi wisata budaya unggulan,” ujar Kustini.

Dengan nguri-uri kebudayaan dan tradisi leluhur ini, kedepannya juga dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan adat istiadat dan seni tradisi di Kabupaten Sleman.

“Dengan pelestarian budaya juga dapat meningkatkan perekonomian dan pariwisata Kabupaten Sleman secara berkesinambungan,” papar Kustini.

Lurah Banyuraden, Sudarisman, menyampaikan, upacara adat Suran Mbah Demang kali ini mengusung tema Hememayu Banyuraden, yang berarti pelestarian upacara adat tradisi sebagai wujud menciptakan warga masyarakat desa yang bahagia.

Menurutnya, upacara adat ini untuk mengenang ketokohan Ki Demang. “Sekaligus menampilkan potensi budaya di Banyuraden,” kata Sudarisman, Jum’at (28/7/2023).

Antusiasme ribuan masyarakat Banyuraden dan sekitarnya terlihat di sepanjang jalan yang dilalui kirab. Setelah prosesi adat selesai, masyarakat yang hadir memperebutkan gunungan yang telah dikirab menuju tabon Ki Demang. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here