Upacara Adat Suran Mbah Demang

0
17
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengikuti upacara adat Suran Mbah Demang. (Foto: Humas Sleman)

KABAREWISATA.COM – Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengikuti upacara adat Suran Mbah Demang yang diselenggarakan pada 7 Sura atau malam hari jelang 8 Sura, Sabtu, (13/7/2024), di Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, dimeriahkan 7 kelompok bregada dari seluruh padukuhan, 8 kelompok kesenian dan ogoh-ogoh.

Bupati Sleman berkesempatan mengikuti rangkaian prosesi, di antaranya menyebar udik-udik serta melepas merpati putih sebelum mengikuti prosesi kirab pusaka, kitab dan bendhe dengan menaiki andong dimulai dari halaman Kantor Kalurahan Banyuraden menuju Rumah Tabon Ki Demang Cokrodikromo di Modinan.

Pada kesempatan itu, Kustini mengajak seluruh masyarakat untuk melestarikan peninggalan dan tradisi leluhur. “Nilai luhur yang diwariskan Ki Demang Cokrodikromo dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari,” kata Kustini.

Bupati Sleman mengajak seluruh masyarakat Banyuradan untuk meneladani nilai luhur yang diwariskan Ki Demang. “Melalui upacara adat ini bisa menjadi pengingat bagi masyarakat Banyuraden dan sekitarnya akan tradisi leluhur yang harus dilestarikan,” ujar Kustini.

Dengan nguri-uri kebudayaan dan tradisi leluhur ini ke depannya, kata Kustini, juga dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan adat istiadat dan seni tradisi di Kabupaten Sleman.

Kustini berharap, upacara adat ini dapat lebih dikenal masyarakat luas — bahkan mancanegara — sebagai upacara adat yang berasal dari Kabupaten Sleman.

Diharapkan, upacara adat Suran Mbah Demang dapat dikenal masyarakat luas. “Ini menunjukan di Sleman masih memiliki kekayaan budaya, tradisi dan adat yang terus dilestarikan,” kata Kustini.

Lurah Banyuraden, Sudarisman, menyampaikan, upacara adat Suran Mbah Demang kali ini mengusung tema “Hambuka Marga Banyuraden Mandiri Budaya”.

Menurutnya, upacara adat ini untuk mengenang ketokohan Ki Demang. “Sekaligus menampilkan potensi kesenian budaya di Banyuraden,” kata Sudarisman.

Dalam prosesi kirab di Rumah Tabon Ki Demang dilakukan serah terima pusaka, kitab dan bendhe oleh Lurah Banyuraden kepada perwakilan keluarga dan keturunan Ki Demang Cokrodikromo.

Ribuan masyarakat hadir menyaksikan di sepanjang jalur kirab dan ditutup dengan memperebutkan gunungan yang telah dikirab menuju Rumah Tabon Ki Demang. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here