KABAREWISATA.COM – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mendapatkan hibah internasional, menyusul beberapa hibah internasional lainnya. Sebelumnya dari Uni Eropa, yakni Erasmus+.
Kali ini, hibah berasal dari British Council bekerjasama dengan University of Gloucestershire, UK. Hibah internasional yang ke enam kalinya bagi UAD ini mengangkat tema tentang enhancing early childhood and inclusive education training through developing cultural literacy: a UK – Indonesia HEI transnational blended learning exchange.
Yaitu, meningkatkan pelatihan pendidikan anak usia dini dan inklusif melalui pengembangan literasi budaya: pertukaran pembelajaran terpadu transnasional perguruan tinggi di UK – Indonesia.
Hibah yang akan berlangsung selama 1 tahun 6 bulan ini diperoleh atas kerja sama yang cukup panjang antara UAD dan University of Gloucestershire (UoG) di UK.
Sejak hibah pertama, Erasmus + GITA (Growing Indonesia: a Triangular Approach), Erasmus+ BUiLD (Building Universities in Leading Disaster Resilience), Erasmus+ iHiLead (Indonesian Higher Education Leadership), UAD dan UoG sudah menjalin kerja sama yang sangat baik.
Launching program Going Global Partnership (GGP) ini dilaksanakan oleh British Council pada tanggal 1-2 Maret 2023 di Jakarta dengan mengundang Kemendikbudristek sebagai salah satu narasumber.
Di hari kedua diselenggarakan workshop tentang safeguarding policy yang akan digunakan oleh semua perguruan tinggi penerima hibah, baik di UK maupun Indonesia.
Ada dua tujuan utama dari kerja sama proyek hibah kali ini. Antara lain untuk merancang dan melaksanakan proyek peningkatan pelatihan prajabatan untuk calon guru yang bekerja di pendidikan anak usia dini dan inklusif pengaturan pendidikan serta untuk memperkuat ikatan yang ada antara UoG dan UAD.
Sehingga dapat memfasilitasi kemitraan baru antara Sekolah Pendidikan dan Humaniora di UoG dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di UAD.
Agar tujuan tersebut tercapai, ada beberapa kegiatan yang rencananya akan direalisasikan antara UAD dan UoG, di antaranya pertukaran pembelajaran campuran transnasional dalam rangka peningkatan PAUD dan pendidikan inklusif pelatihan di masing-masing institusi.
Juga membuka kesempatan hingga 100 mahasiswa UAD untuk mengikuti kursus pendidikan anak dan Sekolah Dasar untuk mengeksplorasi ide, berbagi pengetahuan dan praktik terbaik seputar anak usia dini dan inklusif pendidikan dengan siswa yang mengikuti kursus serupa di UoG.
Selain itu untuk memfasilitasi peluang mobilitas siswa dan staf, untuk mengevaluasi skema sebagai model transnasional yang berpotensi baru kemitraan kerja antara UK dan Indonesia HEI menggambar pada program, Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Sebagai implementasi project pertama, pada 20-29 Mei 2023 sebanyak 3 orang dosen UAD, yaitu Ega Asnatasia Maharani M.Psi, Psikolog (Dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini), Nurul Hidayati Rofiah, M.Pd.I, Ph.D (Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar), dan Intan Puspitasari S.Psi, M.A (Dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini) serta total 6 orang mahasiswa dari PGPAUD dan PGSD terdiri dari Imamiatul Azizah, Putri Sabrina Uswatun Hasanah, Najwa Kamila, Ade Berliana Putri, Diah Sinta Sri Berlianti dan Dwiky Dharma Panjaitan, akan mengikuti program mobilitas siswa dan staf di UoG.
Dekan FKIP, Muhammad Sayuti, S.Pd, M.Pd, M.Ed.l, Ph.D, bersyukur atas kepercayaan British Council — melalui program Going Global Partnership — bekerja sama dengan University of Gloucestershire, UK.
Menurutnya, program ini tentu sangat bermanfaat bagi FKIP UAD untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam program global pendidikan inklusif.
Sebuah agenda besar bagi dunia dan tentu saja bagi Indonesia. “Semoga kepercayaan ini bisa kami tunaikan dengan sebaik-baiknya, dan dosen serta mahasiswa yang terlibat semoga mendapatkan pengalaman berharga bagi karir masa depan mereka,” kata Sayuti.
Bagi Sayuti, program ini juga untuk mewujudkan internasionalisasi FKIP UAD Yogyakarta dan Muhammadiyah.
Implementasi kegiatan kerja sama internasional dengan University of Gloucestershire, termasuk yang paling aktif di UAD sejak 2017 dengan tiga project Erasmus+ dan beberapa kegiatan kerja sama lainnya.
Hibah GGP dari British Council ini merupakan hibah internasional ke empat kerja sama dengan UoG. Selain itu, ada beberapa kegiatan kerja sama lainnya dengan UoG yang telah terlaksana, misalnya kuliah umum di FEB dan FKIP serta webinar internasional dengan Prodi PBI.
“Semoga implementasi kerja sama dengan UoG akan terus bertambah,” ucap Ida Puspita, MA.Res selaku Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri sekaligus sebagai Project Manager GGP, Senin (6/3/2023). (Fan)