
KABAREWISATA.COM – Tim lintas disiplin dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama masyarakat Dusun Semoyo, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, belum lama ini melaksanakan kegiatan pendampingan pembuatan lilin aromaterapi, reed diffuser dan essential oil berbasis minyak sereh merah.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh DPPM Kemensaintek Tahun 2025 dipimpin oleh Dra Sudarmini, M.Pd.
Selaku Ketua Tim Pelaksana, Dra Sudarmini, M.Pd, mendapat dukungan anggota dari berbagai bidang keilmuan, yaitu: Fatma Nuraisyah, SKM, MPH (Kesehatan Masyarakat), apt. Putri Rachma Novitasari, M.Pharm.Sci (Farmasi), Dr Dhias Cahya Hakika, ST, M.Sc (Teknik Kimia) dan apt. Deasy Vanda Pertiwi, M.Sc (Farmasi).
Selain tim dosen, program tersebut juga melibatkan mahasiswa dari berbagai program studi, yaitu Nadia Elma Firjatullah dan Sitta Istiqomah Said (Farmasi), Afra Husnayain Al Gholiyah (Ilmu Komunikasi) serta Sevia Fiqta Ramadani, Loudia Febrika Yussufia dan Nayla Annisa (Kesehatan Masyarakat). Keterlibatan mahasiswa ini diakui sebagai bagian dari rekognisi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Disampaikan Ketua Tim, Dra Sudarmini, M.Pd, kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal minyak sereh merah.

“Melalui pendampingan ini, kami ingin memberikan keterampilan praktis dalam mengolah minyak atsiri sereh merah menjadi produk bernilai tambah yang memiliki potensi pasar lebih luas sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Sudarmini.
Produk-produk yang dikembangkan meliputi lilin aromaterapi, reed diffuser dan essential oil, diharapkan mampu menjadi alternatif usaha berbasis ekonomi kreatif yang memadukan potensi lokal dengan inovasi sains dan teknologi.
Pendampingan dilakukan melalui transfer pengetahuan mulai dari teknik ekstraksi minyak sereh merah, formulasi produk hingga strategi branding dan pemasaran.
Sebagai tindak lanjut, hasil produk dari kegiatan ini turut dipamerkan dalam Bazar Program Jamnas JATAM (Jambore Nasional Jamaah Tani Muhammadiyah) yang diselenggarakan pada 19-21 September 2025 di Kebumen, Jawa Tengah.
Partisipasi tersebut menjadi momentum penting untuk memperkenalkan hasil inovasi masyarakat Dusun Semoyo ke khalayak yang lebih luas sekaligus membuka peluang pemasaran di tingkat regional.

Kegiatan tersebut juga mencerminkan bentuk nyata sinergi universitas dan masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah, khususnya di Gunungkidul, yang kaya dengan bahan alam.
Dengan adanya program tersebut diharapkan Dusun Semoyo, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, dapat berkembang menjadi sentra produksi olahan sereh merah yang berdaya saing serta memperkuat ekonomi lokal melalui inovasi produk kesehatan dan aromaterapi. (Fan)