KABAREWISATA.COM – Pada liburan Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah pada 19-25 April 2023 sesuai dengan kebijakan Pemerintah hingga hari ini tingkat hunian hotel di Kota Yogyakarta rata-rata sebesar 38 persen.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya demand Yogyakarta yang memang terjadi perubahan sejak beberapa tahun ini, di mana orang lebih banyak memilih reservasi pada H-2 sampai pada hari H.
Hal lain adalah liburan Lebaran yang cukup memberi ruang bagi tamu untuk memilih tanggal ketika mereka berkunjung ke Yogyakarta. “Sehingga tidak tertumpuk hanya pada hari tertentu dan peningkatan justru terjadi pada H+1 hingga H+5 Lebaran,” terang Herryadi Baiin selaku Ketua DPD IHGMA Yogyakarta dan General Manager Queen of The South Resort Yogyakarta, Rabu (19/4/2023).
Hingga saat ini untuk harga kamar masih terbilang wajar. Khususnya untuk harga kamar hotel di periode libur Lebaran dengan harga kamar tanpa diskon. Jadi, hotel tidak menjual dengan harga melebihi harga full rate yang ada.
Menyinggung perbandingan tingkat hunian hotel pada liburan Lebaran tahun 2022 dan 2023, Herryadi Baiin menjelaskan bahwa tingkat hunian hotel periode Lebaran 2022 sedikit lebih baik 10 persen. “Walaupun kondisi masih masa PPKM, tapi tidak ada pelarangan ASN buka bersama di hotel,” katanya.
Seperti diketahui, periode Ramadan dan Lebaran 2023 ASN tidak diizinkan buka bersama di hotel. “Statement ini memberikan dampak yang kurang bagus,” imbuh Baiin.
Diharapkan Pemerintah bisa melonggarkan aturan yang sifatnya sedikit mengikat untuk perkembangan pariwisata. “Di masa transisi ini tetap menjaga diri, jangan lengah dan aturan pengguna transportasi darat, laut dan udara itu dipermudah,” kata Joko Paromo, S.Par selaku Ketua BPC PHRI Sleman. (jpr)