KABAREWISATA.COM – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom”) bersama Social Event POISE Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) dan IEEE Indonesia menyelenggarakan kegiatan Penyu-Lamat 2025 dengan menggandeng Puteri Indonesia Inovasi dan Teknologi DIY 2025, Sabtu (23/8/2025).
Kegiatan tersebut sebagai wujud komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
Rangkaian kegiatan Penyu-Lamat 2025 meliputi beach clean-up, edukasi masyarakat pesisir terkait pengelolaan sampah (waste management), pelatihan fotografi dan ekowisata.
Juga rehabilitasi ekosistem pantai melalui penanaman 150 pandan laut serta pelepasan 100 tukik bersama Yayasan Aksi Konservasi Yogyakarta sebagai upaya konservasi pesisir berkelanjutan.
Acara tersebut dihadiri Bupati Bantul yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul Ir Fenti Yusdayati dan Rektor UGM yang diwakili Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset dan Sistem Informasi Arief Setiawan Budi Nugroho, ST, M.Eng, Ph.D.
Pihak Telkom Indonesia yang hadir adalah Kuncoro Wastuwibowo selaku Vice President Synergy Telkom Indonesia dan Agus Faisal selaku General Manager Telkom Yogya-Jateng Selatan serta Dr Eng Ir Sunu Wibirama, ST, M.Eng selaku Vice Chair IEEE Indonesia Section.
Turut pula hadir Puteri Indonesi Inovasi dan Teknologi DIY Maharani Divaningtyas dan 100 orang relawan yang menyaksikan agenda tersebut. Adapun relawan berasal dari PT Telkom, UGM dan masyarakat umum.
Agus Faisal, GM Witel Yogya-Jateng Selatan, menyampaikan apresiasi atas kerjasama lintas komunitas dan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mendukung program Penyu-Lamat 2025 ini.
Ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat pesisir Bantul dalam jangka panjang.
Dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional dilaksanakan pula aksi bersih pantai (beach clean-up) di Pantai Pelangi yang berhasil mengumpulkan 150 kilogram sampah plastik.
Sampah tersebut kemudian diolah melalui metode pirolisis, yaitu proses penguraian bahan organik dengan pemanasan pada suhu tinggi tanpa oksigen, yang dipraktikkan bersama 50 warga dengan pendampingan dari Telkom University.
Ilmu pengelolaan sampah menjadi bahan bakar sangat bermanfaat. “Harapannya bisa dikembangkan dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkas Dwi, warga Kabupaten Bantul.
Selain peduli terhadap lingkungan, relawan juga melakukan kegiatan Workshop Pengelolaan Sampah (waste management) bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Workshop Fotografi dan Ekowisata (ecotourism) bekerja sama dengan Komunitas Fotografi Telkom.
Dalam workshop pengelolaan sampah, peserta diajarkan sekaligus mempraktikkan cara mengolah sampah menjadi kerajinan tangan bernilai guna yang dapat dijual kepada wisatawan.
Sementara itu, untuk Karang Taruna diberikan paparan dan praktik mengenai teknik fotografi untuk mendukung pemasaran kreatif digital dalam rangka mendorong wisata berkelanjutan.
Apresiasi dan terima kasih atas terselenggaranya Penyu-Lamat disampaikan Ir Fenti Yusdayati, MT selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul.
Kata Fenti, kegiatan tersebut menjadi bukti nyata hasil kolaborasi lintas sektor antara mahasiswa, akademisi, perusahaan dan pemerintah untuk konservasi lingkungan. “Utamanya setelah mengikuti kegiatan penanaman pandan laut serta workshop waste management,” kata Ir.l Fenti Yusdayati, MT.
Penyu-Lamat 2025 menjadi bukti nyata peran Telkom Indonesia sebagai BUMN yang berkomitmen terhadap pembangunan sosial melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang terarah serta berdampak. (Fan)















