KABAREWISATA.COM – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman menggelar acara penting bertajuk “SINERGI SADAR HALAL” pada Kamis (15/8/2024) di Gedung Dekranasda, Bangun Rejo, Tridadi, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, DIY. Acara ini mengundang calon mitra dari toko berjejaring nasional dan lokal di wilayah Kabupaten Sleman untuk menjalin sinergi dalam mendukung produk UMKM Sleman yang bersertifikat halal.
Perwakilan toko berjejaring nasional seperti Alfamart, Indomaret, Indogrosir dan Lotte Mart, serta toko lokal berjejaring seperti Mina Swalayan, Pamela, Toko Progo Sleman tampak hadir. Selain itu dari pelaku industri kecil seperti Tlaga Rasa, Bakpia Menuk, dan Bananania berkesempatan berbagi manfaat dari sertifikat halal dalam peningkatan pemasaran produk mereka.
Mae Rusmi Suryaningsih, Kepala Disperindag Sleman dan penggagas inovasi ini, mengajak para pelaku usaha untuk menjadikan produk UMKM bersertifikat halal sebagai prioritas dalam pemasaran mereka. Dukungan juga datang dari Surana, Anggota Komisi B DPRD Sleman, yang berharap agar toko-toko berjejaring turut memfasilitasi sertifikasi halal bagi produk UMKM yang potensial.
Dalam kesempatan tersebut, Disperindag Sleman juga menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan tujuh mitra penting yakni Bank Sleman, Bank Sleman Syariah, BPD DIY Cabang Sleman, Halal Center UIN Sunan Kalijaga, LPPOM MUI DIY, PDAM Tirta Sembada Sleman dan Asosiasi Pendamping Usaha Mikro Kecil Koperasi Indonesia (PUMIKOP) DIY. Penandatanganan ini menjadi bukti nyata komitmen semua pihak dalam mendorong keberlanjutan program SINERGI SADAR HALAL yang telah berjalan sejak Juli 2024.
Mae Rusmi Suryaningsih menekankan pentingnya sinergi antara lembaga-lembaga terkait jaminan produk halal dan dukungan dari berbagai mitra dalam fasilitasi sertifikasi halal. Sekretaris Daerah Sleman, Drs. Susmiarto, MM, mengapresiasi tinggi dukungan para mitra terhadap program ini, yang diharapkan mampu mengantarkan produk lokal ke pasar global dengan lebih optimal.
“Program Sinergi Sadar Halal ini untuk mengangkat UMKM khususnya makanan dan minuman yang memang diwajibkan bersertifikat halal pada Oktober 2024, walaupun tenyata ada penundaan tapi justru ini adalah kesempatan pemerintah untuk melakukan sinergi agar nanti kita bisa memfasilitasi para pelaku usaha melalui sinergi dengan berbagai stake holder untuk mewujudkannya,” papar Mae Rusmi.
‘Kita akan bantu melalui skema CSR dengan beberapa lembaga keuangan, dengan dewan untuk mengalokasikan anggaran di tahun 2025 dan 2026, juga dengan pendamping halal dibawah naungan Asosiasi Pendamping Usaha Mikro Kecil Koperasi Indonesia (PUMIKOP) DIY, imbuhnya.
Acara ditutup dengan penandatanganan dukungan oleh semua mitra yang hadir, menegaskan komitmen mereka dalam mensukseskan program SINERGI SADAR HALAL. (soe)