KABAREWISATA.COM – Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyerahkan secara simbolis kunci Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dibangun dengan desain arsitektur khas Yogyakarta di Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Selasa (19/9/2023).
Dalam kegiatan yang merupakan hasil dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dana Keistimewaan DIY dihadiri Paniradya Pati Keistimewaan DIY Aris Eko Nugroho, Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY Sudaryanto, Wakil Kepala DPUPESDM DIY Kusno Wibowo dan pejabat terkait lainnya.
Kustini mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah DIY yang telah mengimplementasikan bantuan pembangunan RTLH di wilayah Kabupaten Sleman.
Diharapkan, bantuan tersebut dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan. “Semoga bisa menjadi baiti jannati, rumahku surgaku. Jadi surga itu adem, ayem, tenteram di hati,” ujar Kustini.
Kepala Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, menyebutkan, Pemerintah DIY memberikan bantuan RTLH bagi 20 rumah yang berlokasi di Kapanewon Tempel.
Pembangunan 20 rumah dengan arsitektur khas Yogyakarta ini, di antaranya berlokasi di Kalurahan Banyurejo sebanyak 10 rumah dan di Kalurahan Mororejo dan Pondokrejo sebanyak 5 rumah.
Dijelas Aris Eko Nugroho, setiap rumah mendapatkan bantuan sebesar Rp 50 juta. “Dan seluruhnya dibangun dengan arsitektur khas Yogyakarta,” kata Aris.
Menurut Aris, bukan sekadar angkanya. “Tapi yang harus kita tekankan, kalau memakai Dana Keistimewaan, maka di situ masuknya semangat tata nilai keyogyakartaan, di situ ada gotong royong, sawiji, greget, sengguh ora mingkuh,” tuturnya.
Dikatakan Aris, ini merupakan tahun kedua pelaksanaan program pembangunan RTLH di DIY melalui kegiatan BKK arsitektur khas Yogyakarta.
Di tahun pertama telah dibangun sebanyak 40 RTLH. Sedangkan di tahun kedua ini ditargetkan membangun sebanyak 435 RTLH dengan arsitektur bergaya Yogyakarta. (Fan)