KABAREWISATA.COM – Majelis Diktilitbang dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah ikat komitmen bersama untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan.
Di sela acara Rakernas Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah pada 3 Mei 2023 di JW Marriott Hotel, Surabaya, Jawa Timur, dilakukan pertemuan antara Majelis Diktilitbang diwakili Bambang Setiadji dan MPM diwakili M Nurul Yamien.
Tidak bisa dipungkiri dalam rangka meneguhkan peran kebangsaan Muhammadiyah dan ikut serta berpartisipasi mengentaskan kemiskinan di Indonesia diperlukan upaya sinergi, kolaborasi dan kemitraan pemberdayaan masyarakat.
Terkait dengan sinergi dan kolaborasi antara Majelis Diktilitbang dengan MPM PP Muhammadiyah, Bambang Setiadji menuturkan bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) memerlukan MPM untuk tema-tema pemberdayaan.
Ahli ekonomi ini menjelaskan, jika di perguruan tinggi negeri memiliki tri dharma perguruan tinggi, maka di PTMA memiliki catur dharma. “Yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, serta penguatan Al Islam dan Kemuhammadiyahan,” terang Bambang Setiadji, Minggu (7/5/2023).
Komitmen bersama antara Majelis Diktilitbang dengan MPM PP Muhammadiyah ini meliputi pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan di wilayah masing-masing. “Dengan fokus cakupan kelompok petani, nelayan, buruh komunitas khusus dan daerah 3T,” kata Bambang Setiadji.
Menurutnya, pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan dapat dilakukan melalui beberapa model kegiatan, seperti millennial social entrepreneurship dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN), pengabdian masyarakat sebagai bagian dari pendidikan Al Islam-Kemuhammadiyahan untuk mewujudkan Islam rahmatan lil alamin.
Selain terjun langsung ke kelompok atau komunitas, dalam komitmen kerja sama ini juga ada advokasi kebijakan publik yang tidak berpihak kepada masyarakat kelompok dhuafa’ – mustadh’afin melalui keterlibatan rumpun ilmu yang terkait di PTMA tersebut.
Dalam mendukung pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan, PTMA didorong untuk menyerap produk hasil dari pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh MPM serta bersama-sama mendorong pengembangan Pendidikan Vokasi Teknologi Tepat Guna. (Fan)