KABAREWISATA.COM – Kabarewisata Channel mengadakan podcast pantauan stok kebutuhan pokok masyarakat Kabupaten Sleman jelang Idul Adha 2022 bersama Dra Raden Rara Mae Rusmi Suryaningsih, MT, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, mewakili Pemda Sleman, dipandu Ketua PHRI Kabupaten Sleman Joko Paromo, Jum’at (8/7/2022) di Hotel Royal Darmo Jl. Kemetiran Kidul No. 54 Pringgokusuman, Kemantren Gedong Tengen, Kota Yogyakarta.
Podcast Kabarewisata Channel merupakan rekaman diskusi berbentuk video, yang membahas suatu topik tertentu seperti bisnis atau perjalanan yang berhubungan seputar pariwisata.
Podcast banyak digunakan oleh masyarakat untuk menyaksikan berita dan sharing ilmu pengetahuan yang sifatnya dapat diulang.
Podcast tentang pantauan stok kebutuhan pokok masyarakat Sleman jelang Idul Adha tahun 2022 ini erat kaitannya dengan sektor pariwisata, yang saat ini sudah mulai menggeliat, setelah mengalami kelesuan selama dua tahun akibat dampak pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Dra Raden Rara Mae Rusmi Suryaningsih, MT, menjelaskan, Pemda Kabupaten Sleman sudah menyiapkan beberapa hal. “Khususnya yang berkaitan dengan ketersediaan bahan bakar dan bahan pokok di masyarakat menghadapi Idul Adha tahun 2022,” kata Mae Rusmi.
Pemerintah Kabupaten Sleman, kata Mae Rusmi, sudah melakukan cek ketersediaan bahan bakar, seperti BBM dan Elpiji di masyarakat yang masih cukup. “Sehingga diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan bahan bakar, khususnya Elpiji,” tandasnya.
Walaupun di bulan besar Idul Adha tahun 2022 ini, biasanya kebutuhan bahan bakar dan bahan pokok meningkat karena masyarakat banyak mengadakan hajatan, seperti pesta pernikahan dan juga berbarengan dengan liburan sekolah.
Ditambahkan Mae Rusmi, beberapa harga kebutuhan bahan pokok memang mengalami kenaikan. “Yaitu telur dan daging ayam, hal ini disebabkan karena memang untuk kebutuhan di sektor pariwisata yang sudah mulai menggeliat, khususnya rumah makan, hotel dan juga masyarakat yang memiliki hajatan,” paparnya.
Selain telur dan daging ayam, harga cabai merah besar dan bawang merah juga naik cukup signifikan. “Hal ini disebabkan karena para petani cabai dan bawang merah mengalami gagal panen lantaran faktor cuaca yang tidak menentu,” terangnya.
Namun, pihaknya memastikan semua bahan pokok penting di Sleman ini stoknya cukup. “Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog, ritel, distributor maupun di pasar sehingga masyarakat diharapkan untuk berbelanja bijak sehingga tidak akan memicu kenaikan harga lebih besar lagi,” tutur Mae Rusmi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman menyampaikan, pihaknya sudah punya info harga pangan. “Sebuah sistem yang bisa dipantau oleh siapapun melalui website, namanya sistem informasi harga pangan Sleman,” ungkap Mae Rusmi.
Hal tersebut bisa klik di http://hargapangan.slemankab.go.id/ yang akan terpantau harga setiap harinya secara riil up to date.
Untuk memantau kenaikan harga kebutuhan pokok dan juga ketersediaan stoknya berikut sosialisasinya kepada masyarakat Sleman, Pemerintah Kabupaten Sleman memiliki TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah), yang merupakan tim untuk bertugas memantau dan menyiapkan langkah-langkah dalam mengatasi permasalahan inflasi, khususnya di daerah. (rmd)