Peserta Munas 1 JWM Jejak Lorong Muhammadiyah

0
36

KABAREWISATA.COM – Mengakhiri kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) 1 Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM) yang diadakan 17-19 November 2023 di SM Tower & Convention, Jl KH Dahlan, Yogyakarta, sebagian peserta mengikuti jejak lorong Muhammadiyah di Kauman, Suronatan dan Notoprajan, Minggu (19/11/2023).

Dalam Munas 1 JWM yang diikuti 60 orang peserta telah memilih Warsangka sebagai Ketua BP JWM Periode 2023-2023 menggantikan Drs H Muhsin B Thoyib Arba. Warsangka dibantu Fathul Mufid (Sekretaris) dan Taufik Ridwan (Bendahara).

Ketika berada di Kauman, Gondomanan, Yogyakarta, peserta mengunjungi TK ABA Kauman, Masjid Gedhe Kauman, SD Muhammadiyah Kauman dan makam Siti Walidah (Nyi Ahmad Dahlan).

Kauman menjadi tempat penting bagi warga Muhammadiyah dan menjadi saksi perjuangan awal Muhammadiyah yang waktu itu ditentang banyak kalangan. Dari lahir, kiprah hingga besarnya organisasi Muhammadiyah berawal dari kampung Kauman, Yogyakarta.

Di Langgar Kidoel, KH Dahlan melakukan banyak aktivitas keseharian. Terutama berinteraksi langsung atau mengajar dengan muridnya.

Langgar Kidoel pernah dirobohkan karena pada waktu itu masih banyak masyarakat Kauman yang belum bisa menerima ajaran KH Dahlan.

Perjalanan Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal Kauman sejak didirikan pada 1919 sampai sekarang, tak lepas dari tangan dingin Siti Walidah, isteri KH Dahlan.

Hingga sekarang TK ABA Kauman yang dulu bernama Frobel telah banyak berbuat untuk bangsa dan negara dalam melahirkan generasi-generasi penerus bangsa.

Di Kauman juga terdapat makam Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan) di komplek Masjid Gedhe Kauman. Selain juga dimakamkan banyak tokoh Muhammadiyah.

Terungkap, SD Muhammadiyah Kauman adalah sekolah yang didirikan langsung KHA Dahlan pada 1 Agustus 1923. Mula-mula bernama pawiyatan wanita karena murid dan gurunya semua wanita. Baru pada tahun ajaran 1995/1996 menerima murid laki-laki.

Ketika kunjungi SD Muhammadiyah Suronatan, peserta dari Munas 1 JWM kaget karena sekolah ini berusia 105 tahun.

Sekolah swasta tertua di Indonesia — terutama di lingkungan Muhammadiyah — awalnya bernama Standar School, yang didirikan KH Dahlan pada 1918. Hingga saat ini belum ada referensi yang pasti mengenai tanggal berdirinya.

Mengunjungi Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, terungkap ini adalah lembaga pendidikan khusus putri yang dirintis dan didirikan KH Ahmad Dahlan.

Pada1918 KH Dahlan mendirikan Al-Qismul Arqa, yang kemudian diubah menjadi pondok Muhammadiyah pada 1921. Lalu menjadi Kweekschool Moehammadiyah pada 1923. Kemudian pada 1924 Kweekschool Islam dipisah antara laki-laki dan perempuan. Kweekschool Muhammadiyah (putra) dan Kweekschool Istri (putri).

Pada 1932 Kweekschool Muhammadiyah diubah menjadi Madrasah Mu’allimin dan Kweekschool Istri diubah menjadi Mu’allimaat.

Setahun kemudian, kedua madrasah tersebut dipisah. Madrasah Mu’allimin berlokasi di Ketanggungan, Wirobrajan, Yogyakarta. Dan Madrasah Mu’allimaat di Kampung Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta.

Pada Kongres Muhammadiyah ke-23 (1934) di Yogyakarta ditegaskan Madrasah Mu’allimin-Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta merupakan sekolah kader persyarikatan tingkat menengah yang diadakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Kongres Muhammadiyah ke-28 (1938) di Medan telah memutuskan, mengamanatkan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mengelola secara resmi Madrasah Mu’allimaat sebagai lembaga pendidikan calon pemimpin, guru agama dan mubalighat Muhammadiyah dengan masa pendidikan 6 tahun setelah tamat Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah.

Pada 3 Oktober 1988 Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Piagam Pendirian Nomor: 21/PP/1988, menyatakan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta adalah milik Persyarikatan Muhammadiyah yang dibina Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here