KABAREWISATA.COM – Setelah vakum 2 tahun, Jaringan Pembelajar Mandiri (JPM) hidup lagi. Kali ini bernaung di bawah Ruang Literasi Kaliurang.
Sebelumnya, JPM merupakan inisiatif pribadi saja untuk berbagi informasi mengenai kegiatan penguatan literasi anak dalam keluarga.
Dalam perjalanannya, banyak keluarga yang bergabung dan berinisiatif membuat kegiatan penguatan literasi sendiri di berbagai tempat.
Terakhir, JPM membuat majalah yang menampung tulisan-tulisan anak keluarga JPM. Di JPM, apa yang Maya Lestari Gf sebut projekan anak adalah magang belajar. Anak-anak yang ikut magang ini adalah anak-anak yang sebelumnya ikut berbagai kelas JPM di Yogyakarta. “Memang, kegiatan kali ini khusus luring atau offline,” kata Maya Lestari Gf.
Menurutnya, kalau dulu mulanya merancang baru membuka pintu bagi keluarga yang mau gabung, kini keluarga-keluarga — khususnya anak-anak — sudah ready belajar, baru dirancang programnya.
“Semoga menuai hasil baik kegiatan magang belajar di bawah naungan Ruang Literasi Kaliurang ini,” kata Maya Lestari Gf.
Lima belas buku hasil karya Maya yang terbit di awal tahun ini seperti hasil rapelan. Soalnya, tiga tahun nyaris tidak banyak buku yang dia tulis. “Karena sibuk membantu menangani penyusunan buku-buku di SIBI,” katanya.
Kelima belas buku tersebut terbagi ke dalam tiga tema: literasi finansial, literasi digital dan literasi kesehatan.
“Terus terang, proses penulisan buku-buku ini sangat menyenangkan bagi saya. Penerbitnya benar-benar membebaskan saya mau menulis apa dan dengan model bagaimana. Mereka approve semua bentuk imajinasi yang saya tawarkan,” paparnya.
Kisah “Menukar Bintang”, misalnya, menceritakan anak-anak yang boleh menukar bintang dengan karcis apapun di pasar malam.
Kisah “Jam Tidur yang Hilang”, mengisahkan seorang anak yang tidak bisa tidur karena jam tidurnya kabur. Setelah dicari kemana-mana, baru ketemu di balik awan.
Kisah “Bayangan Kiko” adalah contoh lainnya. Berkisah tentang seorang anak pemalas yang kaget karena bayangannya selalu ketinggalan.
“Pokoknya i am so happy, thankful, grateful, and anythiiing, karena sudah dikasih kepercayaan besar oleh penerbitnya,” kelakarnya.
Dikatakannya, GarisBulan Studio telah menangani ilustrasi kelima belas naskahnya dengan sangat profesional. “GarisBulan membantu memberi insight yang memperkaya buku ini,” terangnya. (Fan)