KABAREWISATA.COM – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sleman mengadakan penyuluhan, pelatihan, pencegahan dan penanganan bahaya kebakaran di Kalurahan Condongcatur, Rabu (17/7/2024).
Dalam pelatihan ini dilaksanakan gladi lapang atau latihan memadamkan api di halaman Balai Kalurahan Condongcatur. Terlihat semangat dan antusias peserta cukup tinggi dalam melakukan praktek pemadaman api dengan simulasi pemadaman api akibat kebakaran pada gas elpiji dan praktek pemadaman api pada media lainnya.
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, S.IP, M.IP, mengatakan, padatnya pemukiman penduduk dan mobilisasi yang tinggi di wilayah Condongcatur perlu diwaspadai adanya potensi terjadinya kebakaran yang disebabkan oleh berbagai hal.
Lurah Condongcatur mengucapkan terima kasih kepada Unit Damkar Satpol PP Kabupaten Sleman yang melakukan pembinaan dan pelatihan kepada Satlinmas, Destana, KSB, pamong dan relawan di Condongcatur. “Agar dapat terlatih dalam upaya pencegahan dan penanganan ketika terjadi kebakaran,” kata Reno.
Melalui pemaparan materi dan praktek langsung pemadaman, kata Reno, nantinya dapat bermanfaat. “Dan dapat diterapkan dengan baik bagaimana cara mengatasi ketika terjadi kebakaran dalam skala kecil di masyarakat,” ucap Reno.
Kepala Seksi Pencegahan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Sleman, Suwandi, SH, menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk pemberdayaan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan penanggulangan serta pencegahan bahaya kebakaran lewat PUPM Kalurahan.
Kata Suwandi, bencana kebakaran tidak hanya merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah saja. “Peran serta seluruh masyarakat sangatlah dibutuhkan dalam penanganan bahaya kebakaran,” jelasnya.
Ditambahkan Suwandi, bencana kebakaran tidak dapat diprediksi kapan dan di mana akan terjadi. “Maka dengan diadakan penyuluhan dan pelatihan penanggulangan serta pencegahan bahaya kebakaran ini diharapkan peserta paham dan menambah ilmu bagaimana jika terjadi darurat kebakaran di tengah masyarakat,” kata Suwandi.
Pada kesempatan itu materi penyuluhan disampaikan Sumarjono, SAP, Penyuluh Damkar Satpol PP Kabupaten Sleman, yang menyampaikan teori dasar penanggulangan kebakaran yang terbagi tiga: fire prevention (pencegahan), fire depression (pemadaman) dan fire evakuation (evaluasi).
Selanjutnya, dipaparkan pula tentang upaya pencegahan kebakaran, yaitu dengan menyediakan APAR: aktif/pasif, instalasi listrik yang sesuai standar PLN, waspada terhadap sarana dapur (kompor minyak/elpiji, tungku pembakaran).
Juga waspada terhadap lampu penerangan (lampu minyak, lilin, petromak, korek api dll), waspada terhadap rokok dan obat nyamuk bakar, simpan dengan benar dan aman bahan-bahan mudah terbakar seperti kayu bakar, kertas, kain, BBM, thinner, dll.
Penumpukkan kompos atau limbah batubara dalam jangka lama bisa memunculkan panas terbuka maupun tertutup. Jika meninggalkan rumah pastikan semua aman: matikan listrik, kompor, lilin, obat nyamuk bakar. Juga hindari steker yang bertumpuk.
Penyebab kebakaran yang pertama adalah faktor manusia, yaitu karena kesengajaan. Kedua karena faktor hewani dan ketiga karena faktor alam seperti petir, gempa, erupsi, tumpukan kompos dan lainnya.
Kebakaran dibagi menurut kelasnya: kebakaran pada benda padat mudah terbakar yang menimbulkan arang/karbon: kayu, kertas, karton/kardus, kain, kulit, plastik.
Kebakaran pada benda cair dan gas yang mudah terbakar: BBM, lilin, minyak tanah, thinner. Kebakaran pada benda yang menghasilkan listrik atau ruang yang mengandung unsur listrik, kebakaran pada logam mudah terbakar: sodium, lithium, radium.
Sedangkan untuk alat pemadam api ada dua jenis, yaitu tradisional dan modern. Adapun yang termasuk alat pemadam api tradisional adalah air, pasir, tanah, karung goni basah, handuk basah, selimut basah, ranting daun dan lainnya.
Adapun yang termasuk alat pemadam api modern dibagi 2 manual: APAR, APAB/trolly, armada pemadam kebakaran, pompa portabel dan otomatis: hydrant, sprinkler, thermatic. (Fan)
