Ova Emilia: UGM Kembangkan Ilmu Pengetahuan yang Berdampak bagi Masyarakat

0
4
Rektor UGM, Prof Ova Emilia, mewisuda 2.335 lulusan. (Foto: Donnie)

KABAREWISATA.COM – Pendidikan tinggi memegang peran strategis sebagai pusat riset dan inovasi sekaligus sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) unggul dan terampil di bidang teknologi.

Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof Ova Emilia, ketika mewisuda 2.335 lulusan Program Pascasarjana terdiri atas 2.028 lulusan Program Magister (S2), termasuk 6 wisudawan di antaranya adalah warga negara asing, 102 lulusan Program Spesialis, 12 lulusan Program Subspesialis, dan 193 lulusan Program Doktor (S3), termasuk 1 wisudawan di antaranya adalah warga negara asing.

Prosesi wisuda Program Pascasarjana Periode I Tahun Akademik 2025/2026 dilaksanakan selama 2 hari. Prosesi wisuda hari pertama Selasa (21/10/2025), UGM mewisuda mewisuda 1.241 lulusan dari 10 fakultas: Fakultas Kehutanan, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Fakultas Filsafat, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Pertanian, Fisipol, Fakultas Geografi serta Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Sedangkan hari kedua Rabu (22/10/2025) UGM mewisuda 1.094 lulusan.

Sebagai institusi pendidikan tinggi, kata Ova Emilia, UGM memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berdampak bagi masyarakat.

“Termasuk menyiapkan talenta unggul masa depan yang kompeten dan memiliki integritas profesi serta bekal nilai etik dan tanggung jawab profesional,” papar Ova Emilia.

Menurutnya, belajar di institusi pendidikan tinggi bukan sekadar untuk menjadi lulusan dengan pendalaman bekal ketrampilan maupun pengetahuan.

“Namun juga harus menjadi lulusan yang berkarakter, adaptif dan berdaya saing sekaligus mampu menjadi subjek berdampak untuk memecahkan permasalahan bangsa,” ujar Ova Emilia di Grha Sabha Pramana.

Di depan wisudawan dan tamu undangan, Rektor UGM mengaku bangga atas berbagai prestasi yang berhasil diraih selama September 2025, di antaranya 14 peneliti UGM berasal dari Fakultas Farmasi, Fakultas Geografi, Sekolah Vokasi, Fakultas Teknik, Fakultas Kehutanan, FMIPA, Fakultas Kedokteran Gigi dan FKKMK berhasil masuk daftar 2 persen top scientist dunia 2025 versi Stanford University.

Sedang di Oktober 2025 UGM berhasil meraih penghargaan tingkat nasional berupa Mandaya Award dari Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI atas kontribusi UGM dalam menghadirkan program pemberdayaan masyarakat yang inovatif dan berkelanjutan.

Sebagai bentuk komitmen UGM dalam menjaga mutu pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat di bidang bahasa dan sastra tingkat internasional, UGM juga berhasil menempati peringkat pertama dalam Indonesia’s 68 Best Literature Universities dalam pemeringkatan Edurank University Ranking 2025.

Program Studi Magister Agama dan Lintas Budaya (ALB) atau Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS), Sekolah Pascasarjana UGM juga berhasil meraih akreditasi Internasional Premium Quality Seal dari Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA).

Dengan pencapaian tersebut tentu menegaskan posisi CRCS UGM sebagai prodi yang konsisten dalam membangun jembatan pengetahuan lintas disiplin terkait agama dan budaya di tingkat internasional.

“Dan berbagai keberhasilan pencapaian prestasi UGM di tingkat nasional maupun internasional ini menjadi wujud nyata bahwa universitas telah memenuhi standar tinggi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, termasuk dalam memperkuat jejaring kemitraan lintas sektoral,” terang Rektor UGM. (Fan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here