KABAREWISATA.COM – Keterkelolaan potensi wisata Muhammadiyah di seluruh Indonesia telah mencapai angka 50 persen, utamanya Pulau Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi.
“Diharapkan destinasi dan potensi wisata di setiap daerah dapat tergarap dengan baik,” kata Drs H Muhsin B Thoyib ketika ditemui di SM Tower Jl KH Ahmad Dahlan, Kamis (2/11/2023).
Ketua Badan Pengurus Pusat Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM), Muhsin B. Thoyib Arbas, menuturkan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) yang memiliki program studi pariwisata untuk mendukung dan bisa berkolaborasi dengan JWM. “Hal itu akan semakin mempercepat aksi JWM dalam mendongkrak dan bangkitkan pariwisata,” katanya.
Ke depan perlu disusun strategi pengembangan pariwisata Indonesia, mengerucutkan bahwa wisata Muhammadiyah mengambil STP (Segmentation, Targeting, Positioning) terkait label wisata halal, dan pengembangan pariwisata Indonesia.
Menurut Arbas, Muhammadiyah terus memformulasikan ide dan gagasan pengembangan ekonomi berbasis wisata. “Hal tersebut untuk mendukung geliat ekonomi di semua sektor,” tandasnya.
Pilar ekonomi dan bisnis menjadi pilar penting dalam Muhammadiyah selain pilar pendidikan dan pelayanan sosial atau kesehatan. “Dan ke depan kalau disebut nama Muhammadiyah yang terbayang adalah pilar ekonomi dan bisnis,” kelakarnya.
Melalui Jaringan Wisata Muhammadiyah (JWM) ini bisa melahirkan entrepreneur yang mempunyai jaringan bisnis wisata dan hotel di Muhammadiyah. Juga membangun close loop ekonomi dari sisi aspek traveling di kalangan keluarga besar Muhammadiyah. (fan)
