KABAREWISATA.COM – Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, SIP, MIP, berharap untuk mensyukuri jasa dan apa yang telah dilakukan para pendahulu. “Khususnya eyang Kromoredjo yang hingga sampai saat ini anak-cucunya dapat hidup dengan guyub rukun,” kata Reno.
Menurutnya, agar keluarga besar trah eyang Kromoredjo menjaga silaturahmi dan selalu menjaga kebersamaan serta kekompakan dengan kegiatan rutin seperti arisan, rekreasi maupun lainnya.
“Hal itu untuk tetap menjaga kebersamaan sehingga anak cucu keturunan eyang Kromoredjo saling mengenal satu sama lainnya,” ungkap Reno.
Dijelaskan Reno, trah ini adalah sekelompok individu yang saling memiliki hubungan kekerabatan (silsilah) satu sama lain. “Paguyuban trah bertujuan untuk ngumpulke balung pisah saudara yang terpisah,” papar Reno.
Pada acara milad ke-30 Trah Eyang Kromoredjo Kayen, Reno memberikan tali asih kepada anggota yang telah sepuh. “Ini sebagai apresiasi dari anak cucu,” kata Reno.
Selain itu juga ada pemberian santunan kepada anak yatim anggota trah setelah penyampaian tausiyah dan doa Hifnie Thamrin serta pemotongan tumpeng sebagai wujud syukur.
Tumpeng merupakan kependekan dari “Tumapaking Panguripan, Tumindak Lempeng Tumuju Pangeran“, yang artinya berkiblat pada pemikiran bahwa manusia itu harus hidup menuju jalan Allah SWT. (Fan)
