KABAREWISATA.COM – Asrama mahasiswa merupakan salah satu fasilitas hunian yang disediakan oleh UGM bagi mahasiswa baru agar bisa beradaptasi dan bersosialisasi dengan sesama mahasiswa lainnya yang berasal dari daerah yang berbeda.
Sedikitnya ada 8 asrama mahasiswa yang dikelola unit UGM Residence. Mereka yang berasal dari berbagai daerah ini diberi kesempatan untuk bisa bersosialisasi dengan rekan sesama mahasiswa lainnya yang berasal dari daerah yang lainnya.
Bahkan juga diajak untuk menampilkan budaya dan kesenian dari daerah asalnya melalui festival budaya yang digelar pada 17 dan 18 Mei 2025 di Grha Sabha Pramana, Kampus Universitas Gadjah Mada.
Getta Ayu Kurniaputri, mahasiswa Sekolah Vokasi UGM angkatan 2024, menjadi salah satu pemenang dari Putra-Putri Cultural Festival 14 mewakili provinsi Jawa Tengah, mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dan tak terlupakan dalam keikutsertaannya di festival ini.
“Selain bertemu banyak teman baru dari berbagai daerah dan latar belakang budaya, saya juga banyak belajar bagaimana berinteraksi dan bekerja sama dalam suasana yang penuh keberagaman,” kata Getta yang memenangkan Putri Intelegensia dalam ajang ini.
Hal senada juga disampaikan Najwa Putri Anastasia Laoh. Mahasiswa FIB UGM yang berasal dari provinsi Sulawesi Tengah mengaku senang bisa mengenal berbagai budaya baru dari pameran budaya yang ditampilkan dari berbagai organisasi mahasiswa daerah lainnya.
Harapannya, dengan acara ini semoga mahasiswa semakin melek dengan kebudayaan Indonesia. “Jadi bisa sama-sama mengenalkan dan menjaga kebudayaan Indonesia itu sendiri,” kata Najwa.
Koordinator Umum Cultural Festival 14, Faris Zakiy Ramadhan, mengatakan, festival budaya kali ini mengusung tema “Menilik Budaya: Kolaborasi Abhinaya Wiyata dalam Syahda Keberagaman Nusantara”.
Bertujuan untuk menjaga dan merawat serta mengenal kekayaan budaya daerah satu sama lain. “Festival ini bukan sekadar acara,” kelakarnya.
Ini adalah sebuah perayaan budaya, ajang untuk mengenang dan menghargai keberagaman budaya dalam negeri yang begitu luas dan indah. Sejak tahun 2011, kata Faris, Cultural Festival terus hadir sebagai panggung kebudayaan.
Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha dan Kerja Sama, Dr Danang Sri Hadmoko, S.Si, M.Sc, menuturkan, UGM sebagai Universitas Pusat Kebudayaan bertanggung jawab untuk memelihara kekayaan kesenian dan budaya nasional.
“Kegiatan semacam ini menunjukkan kepedulian kita sebagai bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada terhadap upaya pelestarian kebudayaan bangsa,” tutur Danang.
Manajer UGM Residence, Wijayanti, mengatakan, interaksi dan kolaborasi antarmahasiswa lintas daerah di lingkungan UGM semakin erat dengan adanya kegiatan rutin festival budaya ini.
“Kita juga mengajak teman-teman organisasi mahasiswa daerah hadir untuk bersama-sama menjaga dan merayakan budaya Indonesia,” katanya.
Rangkaian kegiatan yang disuguhkan dalam Cultural Festival 14 ini mencakup penampilan kolaborasi seni antarasrama, pertunjukan berbagai seni tradisional dari mahasiswa, pameran interaktif yang merepresentasikan kekayaan budaya dan ciri khas masing-masing provinsi.
Selain itu terdapat pula talkshow bersama Danang Giri Sadewa dan pemilihan Putra-Putri Cultural Festival 14 pada puncak acaranya.
Pelaksanaan Cultural Festival 14 ini tidak semata menjadi ajang pertunjukan belaka, melainkan sebagai ruang edukatif yang memperkuat dialog antar budaya dan dunia akademik.
UGM Residence berkomitmen untuk terus menumbuhkan dan merawat ekosistem pembelajaran yang tak hanya mendorong prestasi akademik, tetapi juga menanamkan kepedulian terhadap akar budaya.
Kegiatan semacam ini diharapkan mampu menumbuhkan sikap karakter mahasiswa untuk selalu berpijak pada nilai-nilai kebangsaan Indonesia. (*/fan)